KABARKALIMANTAN1, Jakarta – Setelah berbulan-bulan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto selalu unggul dari Anies Baswedan di berbagai survei terkait calon presiden (Capres) 2024, selepas deklarasi Anies Capres Nasdem, situasi berubah.
Hasil survei nasional Trust Indonesia pekan ini, menempatkan Anies Baswedan di posisi puncak. Dalam hasil survei tersebut, dari sisi tingkat kinerja calon Presiden RI 2024, Anies unggul 89,2 persen, disusul Prabowo 59,2 persen, kemudian Ganjar 57,5 persen, selanjutnya Airlangga Hartarto 30,4 persen, dan terakhir Puan Maharani 15,9 persen.
Relawan Barisan Nasional Koalisi Anies Bersatu (BNKAB) jelas merespons positif. Ketua Umum BNKAB, Fifi Hanafia, mengatakan, “Sebagai seorang dosen statistik, saya melihat hasil survei itu valid. Kita lihat efouria masyarakat yang menginginkan sebuah suksesi keemimpinan baru dan adanya perubahan pada tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Itu ada pada sosok Anies.”
Pria yang sedang yang sedang menyusun disertasi di Philipiness Women University program Doctor Business Administration itu menganalisis, gaya kepemimpinan Anies sangat dibutuhkan masyarakat saat ini. “Anies dikenal cerdas, lugas, dan santun,” imbuh dosen Universitas Pelita Bangsa Bekasi itu saat dihubungi redaksi lewat pesan teks WA, Minggu (16/10) pagi.
Secara terpisah, mantan gurubesar Universitas Indonesia dan pakar komunikasi politik, Effendi Gazali, mengatakan jika hasil survei Trust Indonesia tersebut merupakan gambaran yang baik.
Meskipun diwarnai euforia, tapi ada semangat zaman yang menyertai pencapresan Anies Baswedan oleh Partai Nasdem. Hal yang sama juga pernah dirasakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika maju sebagai Capres pada Pemilu 2014 lalu.
“Ini adalah suatu gambaran yang bagus bahwa Anies sekarang sedang ada di tengah ombak perubahan dan di tengah semangat zaman,” ujar Effendi. Jadi memang semangat zaman dan euforia sedang menghampiri Pak Anies,” kata Effendi.
Effendi berpandangan, kondisi ini bisa saja berubah saat cawapres Anies sudah ditentukan. Bisa saja mencapai miracle number atau angka-angka mukjizat bahkan turun ke bawah.
“Jangan-jangan Zulfan Lindan itu benar bahwa Anies Baswedan ini adalah antitesis dari Presiden Joko Widodo,” lanjut Effendi mengutip pernyataan Politikus Partai Nasdem, Zulfan Lindan.
Menurut Effendi, narasi antitesis ini merupakan hal yang wajar dalam pentas politik karena Jokowi sendiri pernah menjadi antitesis bagi pemerintah sebelumnya, pada saat awal mencalonkan diri sebagai Capres pada Pemilu 2014 lalu.
Narasi Antitesis
Ia menambahkan, untuk dapat membaca apakah keunggulan Anies merupakan antitesis atau bukan, maka perlu melihat kembali psikografik dan hasil survei-survei yang lain sebagai pelengkap.
“Kenapa orang perlu antitesis dari pemerintahan yang ada sekarang? Apakah karena krisis ekonomi, resesi? Jadi ketika krisis ekonomi itu ada ditambah lagi dengan sentimen-sentimen penegakkan hukum yang dianggap tajam kebawah tumpul ke atas, kemudian penegakkan terhadap korupsi yang dianggap bisa diatur-atur?” terang Effendi.
Menurutnya, Jokowi tidak perlu khawatir karena dia sendiri dulu adalah antitesis dari pemerintahan sebelumnya, era SBY. Survei Trust Indonesia dilakukan secara online dalam rentang waktu 5 hari yaitu pada tanggal 7-11 Oktober 2022. Tujuannya, untuk mengetahui calon Presiden RI 2024 yang paling potensial.
Adapun dari segi tingkat kelayakan calon presiden (Capres), Anies unggul jauh dari calon lainnya yaitu sebanyak 91,6 persen. Kemudian disusul oleh Ganjar sebanyak 65,5 persen.
Setelah itu ada Prabowo yang memiliki nilai 64,2 persen, diikuti oleh Airlangga Hartarto sebanyak 37,5 persen dan terakhir ada Puan Maharani sebanyak 20,9 persen.
Walaupun Prabowo berada diposisi ke 3 dari segi tingkat kelayakan calon presiden, tetapi ia unggul dari sisi kepemimpinannya dibanding dengan calon lainnya.
