KABAR KALIMANTAN 1, Blitar – Belasan emak-emak peternak ayam petelur, menggeruduk rumah Suroto di Blitar. Hal itu terjadi seusai Suroto diterima Presiden Jokowi di Istana Negara.
Seperti diketahui, dalam kunjungan kerja Jokowi ke Blitar pekan ini, Suroto membentangkan spanduk. Isinya, meminta Jokowi membantu menurunkan harga jagung yang menggila, hingga menyusahkan peternak ayam petelur.
Atas aksinya itu, Suroto digelandang polisi. Begitu viral di media sosial, Jokowi mengundang Suroto ke istana negara. Ia pun leluasa menyampaikan keluh kesah peternak di daerahnya.
Lantas kenapa Sabtu (18/9/2021), belasan perempuan itu menyatroni rumah Suroto di Desa Suruhwadang, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar?
Situasi hangat pada pukul 10.30 WIB itu ternyata merupakan bentuk kroscek. Mereka menanyakan hasil pertemuan Suroto dengan Presiden Joko Widodo saat dia diundang ke Istana Presiden.
Mereka mempertanyakan, kenapa harga jagung justru mulai merangkak naik lagi setelah pertemuan tersebut.
Aksi perempuan peternak ayam itu direkam oleh pengurus Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) dan disebarkan oleh Wakil Ketua PPRN Suryono.
Dalam rekaman video, terlihat beberapa ibu-ibu berkacak pinggang dan berbicara dengan nada tinggi dalam Bahasa Jawa kepada Suroto di teras rumahnya.
“Niki lho Pak Pak aku wis ora iso ambegan. Mosok tuku jagung saiki Rp 6.200 (per kilogram). Janjine Pak Jokowi ki piye? (Ini lho Pak Pak saya sudah tidak bisa bernapas. Masak beli jagung Rp 6.200. Janjinya Pak Jokowi itu bagaimana?” ujar salah satu emak-emak.
Di depan pintu ruang tamu rumahnya, Suroto terlihat berusaha menenangkan mereka yang berbicara bersahutan.
“Kata Pak Presiden sudah jelas jagung yang dijanjikan akan datang dalam minggu-minggu ini. Dados sabar mawon (jadi sabar saja),” jawab Suroto.
Beberapa perempuan itu menimpali jawaban Suroto, “Sabar sampai kapan,” sahut salah satu emak-emak.
Salah satu dari kelompok perempuan peternak ayam yang bernama Yesi Yuni menjelaskan maksud kedatangan mereka ke rumah Suroto.
“Jadi ya intinya kami datang ke Pak Suroto yang sudah menjadi salah satu perwakilan peternak yang ikut rapat dengan Pak Jokowi untuk menanyakan kenapa harga jagung tidak kunjung turun,” ujar Yesi.
Menurut Yesi yang merupakan peternak asal Kecamatan Talun itu, kedatangan mereka juga bermaksud menanyakan janji bantuan jagung sebanyak 30.000 ton dari Jokowi kapan direalisasikan.
Yesi menolak jika dikatakan aksi kedatangan ke rumah Suroto tersebut merupakan rekayasa para peternak untuk kembali menekan pemerintah terkait mahalnya harga jagung.
Menurut Yesi, mereka merekam aksi itu untuk diunggah ke media sosial dengan harapan mendapat perhatian dari pemerintah pusat.
“Sudah lama harga jagung naik padahal ada Permendag. Jadi, seperti ada pembiaran. Situasi ini diperparah dengan turunnya harga telur,” ujar dia.