KABARKALIMANTAN1, Ankara – Update terbaru korban tewas akibat gempa dahsyat 7,7 Skala Richter yang mengguncang Turki dan Suriah, sebanyak 23.726 orang tewas. Dari angka itu 20.213 orang merupakan korban di Turki. Reuter dan CNN, Sabtu (11/2/2023) pagi, mengutip pernyataan Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca yang mengkonfirmasi jumlah itu, ditambah 80.052 orang lainnya mengalami luka-luka.
Jumlah total korban tewas di Suriah mencapai 3.384 orang. White Helmets, sebuah organisasi sukarelawan di Suriah, mengungkapkan total korban jiwa di daerah yang dikuasai pemberontak di barat laut mencapai setidaknya 2.166 orang. Kemudian, 1.347 korban jiwa lainnya berada di bagian yang dikuasai pemerintah Suriah.

TOPSHOT – A rescuer reacts as he carries a body found in the rubble in Adana on February 6, 2023, after a 7.8-magnitude earthquake struck the country’s south-east. The combined death toll has risen to over 1,900 for Turkey and Syria after the region’s strongest quake in nearly a century on February 6, 2023. Turkey’s emergency services said at least 1,121 people died in the 7.8-magnitude earthquake, with another 783 confirmed fatalities in Syria, putting that toll at 1,904. (Photo by Can EROK / AFP)
Setidaknya 5.245 warga Suriah dilaporkan terluka karena gempa terbesar di kawasan itu selama seabad terakhir. Jumlah korban tewas di kedua negara melampaui proyeksi Survei Geologi Amerika Serikat (United States Geological Survey/USGS) yang memperkirakan 10 ribu orang. Total korban jiwa juga di atas perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 20 ribu orang.
Angka kematian masih bisa berubah mengingat upaya penyelamatan korban dari puing-puing bangunan yang runtuh masih dilakukan. Gempa dahsyat berkekuatan M 7,7 mengguncang Turki dan Suriah pada Senin dini hari pukul 04.17, waktu setempat. Gempa itu disebut sebagai yang terbesar dalam 100 tahun terakhir sejak 1939.
Pada Selasa lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan status darurat bencana selama tiga bulan usai gempa mengguncang negaranya. Status darurat itu berlaku di 10 provinsi negara tersebut. Kesepuluh provinsi bakal dinyatakan sebagai bagian dari zona bencana gempa.
“Kami memutuskan untuk mengumumkan keadaan darurat guna memastikan bahwa penyelamatan dan pemulihan kami dapat dilakukan dengan cepat,” kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi, seperti dikutip AFP.
Dalam kesempatan itu, Erdogan menegaskan bakal mengirim lebih dari 50 ribu personel penyelamat ke daerah terdampak. Dia juga bakal mengalokasikan 100 miliar lira atau setara Rp80 triliun untuk dana bantuan.
5 Juta Rumah Rusak
Selain itu, Badan Pengungsi untuk PBB (UNHCR) memperkirakan lebih dari lima juta warga Suriah kehilangan tempat tinggal usai diguncang gempa dahsyat pada Senin (6/2) lalu. Berdasarkan perkiraan awal, 5,37 juta orang yang terkena dampak gempa akan membutuhkan bantuan tempat berlindung di seluruh Suriah.
“UNHCR sangat memberi perhatian pada tempat penampungan dan barang bantuan, memastikan pusat-pusat penampungan kolektif untuk pengungsi memiliki fasilitas yang memadai, termasuk tenda, terpal plastik, selimut termal, alas tidur, pakaian musim dingin, dan sebagainya,” kata Perwakilan UNHCR Sivanka Dhanapala di Suriah, Sabtu (11/2).
Bagi Suriah, sambung Dhanapala, kondisi itu berarti “krisis dalam krisis”. Soalnya, negara tersebut masih menghadapi guncangan ekonomi, Covid-19, dan puncak musim dingin dengan badai salju yang mengamuk.
Ia juga mengingatkan 6,8 juta orang telah mengungsi di dalam negeri sejak dimulainya perang saudara yang melanda Suriah pada 2011. “Semua ini tentu berdampak pada akses bantuan,” ujar Dhanapala.
