KESRA

Tim SAR Temukan Warga Tenggelam di Sungai Barito

KABAR KALIAMANTAN1, Palangka Raya – Tim Search and Rescue (SAR) gabungan  berhasil menemukan satu warga yang tenggelam di Sungai Barito Kabupaten Barito Selatan Kalimantan Tengah, setelah melakukan pencarian selama dua hari.

“Pada hari ini korban atas nama Hari Suryadi Nata usia 44 tahun ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” kata Koordinator Lapangan Basarnas Palangka Raya Rizali di Kabupaten Barito Selatan, Senin (24/6).

Dia menjelaskan, korban berhasil ditemukan tim SAR gabungan sekitar kurang lebih empat  kilometer (Km) dari titik awal korban dinyatakan tenggelam.

Rizali mengungkapkan, korban diketahui tenggelam di Sungai Barito pada Sabtu (22/06). Mulanya, korban bersama temannya pergi melihat alat tangkap ikan yang berada di Sungai Ulak Polong yang harus ditempuh dengan melintasi Sungai Barito.

“Karena posisi air Sungai Barito saat itu naik dan berarus deras, perahu pompong yang digunakan Hari dan Miransyah terbalik,” kata Rizali.

Misransyah berenang ke tepi dan berpegangan pada pohon yang berada di tepi sungai, sementara Hari Suryadi Nata tenggelam dikarenakan korban tidak bisa berenang.

Saat itu, keluarga dan warga setempat langsung melakukan pencarian di sekitar korban tenggelam. Karena tidak membuahkan hasil, masyarakat kemudian menghubungi tim SAR untuk membantu melakukan pencarian korban.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palangka Raya A A Ketut Alit Supartana mengatakan, saat ini jenazah korban sudah dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga.

“Dengan ditemukannya korban dan telah dievakuasi, maka secara resmi Operasi SAR dinyatakan ditutup. Semua unsur SAR yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing,” katanya.

Dia juga menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan dan kerja keras seluruh pihak yang terlibat dalam upaya pencarian tersebut.

Unsur SAR yang terlibat dalam pencarian antara lain Tim Rescue Basarnas Palangka Raya, Polsek Karau Kuala, Babinsa Bangkuang, BPBD Barito Selatan, Perangkat Desa Babai, masyarakat sekitar, dan keluarga korban.

Pada sisi lain, masyarakat juga harus selalu waspada dan melengkapi diri dan angkutan sungai dengan alat keselamatan standar seperti pelampung, peluit, dan sebagainya.

Ini sebagai upaya mengantisipasi kejadian serupa terulang Kembali, terlebih bagi masyarakat yang tidak bisa berenang dan menggunakan angkutan air atau sungai.

 

 

Sumber: ANTARA

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!