KABAR KALIMANTAN 1, Jakarta – Pemain bintang dengan harga mahal bertebaran di laga pembuka Liga 1. Faktanya, bintang yang bersinar justru The Humble Flash, M. Rahmat yang masuk dari bangku pemain cadangan.
Masuk pada awal babak kedua, Rahmat menjadi pahlawan Bali United saat menjegal Persik 1-0 dalam laga pembuka Liga 1, Jumat (28/8/2021).
Gol tersebut tercipta pada menit ke-83 saat pemain Persik sudah mulai kelelahan. Rahmat agak bebas bergerak karena OK John cedera dan sang pengganti, Aldo Claudio, tak bisa melakukan penjagaan dengan efektif.
Ini merupakan gol ketiga Rahmat bersama Bali United sejak bergabung pada awal 2020. Gol pertama pemain kelahiran Takalar, Makassar, Sulawesi Selatan ini diciptakan dalam play-off Liga Champions Asia 2020 melawan Tampines Rovers (Singapura).
Suka Merendah
Disebut humble alias rendah hati, karena Rahmat memang demikian. Semasa masih membela PSM Makassar, ia sudah dijuluki The Flash karena larinya yang kencang.
“Sebagai pemain saya sangat senang kompetisi akhirnya bisa berjalan lagi. Apalagi bikin gol. Alhamdulillah,” kata Rahmat dalam jumpa pers selepas pertandingan. “Tapi julukan The Flash kayaknya berlebihan”.
Ia lantas menunjuk Febri Hariardi dan Terence Puhiri yang menurutnya lebih pas menyandang julukan itu.
Rahmat memulai karier profesional sebagai pemain PSM U-21 pada 2008 sebagai striker. Semusim kemudian, is naik kelas ke tim senior.
Pada laga perdananya di kasta tertinggi, Rahmat melakoni 16 pertandingan tanpa mencetak gol. Ia enam kali tampil sebagai pemain utama dan digantikan pada babak kedua, serta 10 kali sebagai pengganti.
Karena tidak tajam, Rahmat tak banyak mendapat jam terbang pada musim 2010/2011. Ia hanya tampil empat kali, itu pun sebagai pemain cadangan.
Rahmat mulai bertransformasi menjadi winger saat Juku Eja, julukan PSM, ditangani pelatih asal Kroasia Petar Segrt pada 2011. Saat itu PSM tampil dalam kompetisi Liga Primer Indonesia, lawan dari Liga Super Indonesia.
Naluri Segrt ternyata benar. Pada musim itu ia melesakkan sembilan gol dan musim berikutnya membukukan tiga gol. Saat PSM kembali ke Liga Super, ketajamannya makin terasah.