Terus Diserang, Nasdem Sindir PDIP: Demokrat dan PKS Bukan PKI

Terus Diserang, Nasdem Sindir PDIP: Demokrat dan PKS Bukan PKI

KABARKALIMANTAN1, Jakarta – Hubungan Nasdem dan PDIP kembali bergejolak dengan aksi saling serang lewat komentar. Terbaru, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, menyindir Nasdem sebagai partai koalisi tapi lengket dengan oposisi. Nasdem pun membalas.

Sejak Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres dan siap berkoalisi dengan Partai Demokrat dan PKS, Hasto terus-terusan menyerang.

Mulai dari bilang Nasdem tidak disiplin, mempersoalkan etika, mendorong menteri Nasdem di-reshuffle, sampai yang paling keras menyebutkan Nasdem bukan bagian koalisi dengan menyebut “biru” sudah lepas.

Wakil Ketua Umum Nasdem, Ahmad Ali, lantas mempertanyakan dosa apa yang diperbuat partainya terhadap Hasto. Saking kesalnya, Ahmad Ali sampai membawa-bawa PKI.

“Demokrat dan PKS memang partai oposisi, tapi tidak diharamkan untuk bekerja sama. Mereka bukan PKI. Mereka partai yang diakui oleh negara sebagai partai yang sah di NKRI. Terus apa masalahnya?” ucap Ali kemarin, dengan nada jengkel.

Saat ditanya apakah ia sedang ingin “mengambalikan” aroma PKI di kubu PDIP, Ali enggan menjawab dan hanya tersenyum kecut. Sekitar 2 tahun lalu, politisi PDIP, Arteria Dahlan, mengakui sejumlah mantan anggota dan keturunan PKI kini menjadi kader PDIP.

“PDIP partai terbuka, siapa pun bisa bergabung dan menjadi anggota partai. Ada juga dari DI/TII, juga keluarga TNI. Tapi mereka harus ikut aturan PDIP,” kata Arteria di Gedung Parlemen, Jakarta (5/10/2020).

Beberapa jam sebelumnya pada hari yang sama, Wasekjen Partai Gerindra, Ahmad Dhani, menyebut bahwa PKI di masa lalu, kini telah melebur menjadi PDIP. Penyataan itu diungkapkan Dhani saat membahas sejarah PKI di momen peringatan hari jadi TNI ke-75.

Itulah sebabnya Dhani meminta TNI tetap fokus terhadap ancaman bahaya laten komunis. “Masyarakat wajib waspada pada Neo-PKI, karena PKI yang dulu melebur ke PDIP, partai yang memimpin koalisi Jokowi-Ma’ruf,” sebutnya seperti dikutip redaksi Detik dan Pikiran Rakyat.

Dhani lantas menyebut soal Pancasila mau diganti Trisila bahkan Ekasila. Petinggi PDIP tersinggung, Dhani pun minta maaf. “Ya, maaf jika ada anggota PDIP yang marah. Saya hanya menyampaikan apa yang ada di benak masyarakat untuk menjadi koreksi bersama,” kata Dhani.

Pelajari Demokrasi

Ali pun meminta Hasto untuk kembali mempelajari proses demokrasi. Fungsi demokrasi berjalan sehat bila ada kelompok pengkritik pemerintah.

“PKS, Demokrat partai yang sah, peserta Pemilu. Saat ini mereka sedang melaksanakan tugas fungsi mereka sebagai oposisi sehingga membuat pemerintah makin dinamis,” jelas mantan Ketua Fraksi Nasdem di DPR itu.

Hasto memang rajin menyindir Nasdem. “Jangan ikrar terhadap disiplin, mengaku mendukung pemerintah Pak Jokowi sampai akhir tahun, tapi bergandengan erat dengan partai-partai yang setiap hari mengkritik Pak Jokowi,” sindir Hasto, dalam perayaan Sumpah Pemuda, di Gedung Sekolah Partai PDIP, Jakarta, belum lama ini.

Dia lalu membandingkan sikap Nasdem dengan PDIP yang sangat keras menjaga marwah pemerintahan Jokowi. Disiplin partai bakal ditegakkan bila menemukan kadernya mbalelo dari jalur pemerintah.

“PDIP sebagai partai pelopor harus memiliki disiplin berdemokrasi, disiplin teori, disiplin gerakan, dan disiplin dalam bertindak,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow Us On Social Media

error: Content is protected !!