KABARKALIMANTAN1, Jakarta – Trofeo Ronaldinho secara resmi telah dikembalikan Persik kepada Rans Nusantara FC, pemilik laga segitiga bersama Arema, peka lalu.
Hal ini terjadi setelah Persik tersinggung analogi kata “adu kungfu” yang diucapkan Rudy Salim. Ia dikenal sebagai pemilik Rans bersama Raffi Ahmad.
Skuad Macan Putih arahan Javier Roca memang menjuarai Trofeo Nusantara yang juga disebut Trofeo Ronaldinho, karena melibatkan legenda Brasil tersebut di kubu Rans Nusantara FC sebagai salah satu peserta.
Berselang 3 hari setelah meraih trofi tersebut, Persik mengembalikan tanda kemenangan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan resmi yang diunggah melalui akun media sosial, Persik menyuarakan kata-kata “adu kungfu” sebagai latar belakang pengembalian trofi.
“Pernyataan bahwa tim Persik Kediri bermain keras dan menjurus kasar yang dianalogikan sebagai ‘Adu Kungfu’ merupakan opini sepihak tanpa melihat statistik serta kejadian yang sebenarnya terlihat di lapangan hijau,” sebut Persik dalam unggahan di media sosial.
Persik juga menyertakan statistik pertandingan sebagai penolakan istilah adu kungfu dalam pernyataan tersebut, baik soal kartu kuning dan kartu merah, serta jumlah pelanggaran pada pertandingan Rans Nusantara FC vs Persik.
Kesebelasan yang pernah menjadi juara Liga Indonesia itu juga menyatakan menaruh respek pada keberadaan Ronaldinho selama pertandingan berdurasi 30 menit.
“Untuk itu dengan tegas dan sadar, kami kembalikan Piala Trofeo Nusantara with Ronaldinho kepada pihak penyelenggara untuk digunakan dengan sebaik-baiknya,” tulis pernyataan tersebut.
Komentar soal ‘adu kungfu’ dilontarkan Rudy Salim selaku salah satu petinggi Rans Nusantara FC. Rudy sempat menyatakan ada kesalahpahaman yang membuat turnamen berlangsung serius alih-alih ceria dan menyenangkan karena keberadaan Ronaldinho.
“Makanya, kemarin itu saya salah briefing. Saya bilang ini fun game ternyata ‘di sebelah’ mungkin anggapnya adu kungfu. Jadi salah paham kayaknya serius banget kemarin sudah kayak Liga Champions,” kata Rudy.
Jika Rans dimiliki pesohor tajir, Persik pun sama. Seperti diketahui, saham mayoritas Persik dikuasai keluarga Arthur Irawan.
Saat main di PSS, Arthur membeli klub Sleman tersebut. Begitu pula saat main di Persik, saham mayoritas pun dikuasai. Arthur pun membeli hak paten IDF La Liga, hingga punya akses mengelola dan mengirim pemain akademi berlatih di klub-klub La Liga.