KABARKALIMANTAN1, Manchester – Sehari usai menyatakan ingin pergi dari Manchester City, Real Madrid langsung merespons. El Real siap menampung Erling Haaland (22). Memang ada klausul rilis sebesar 175 juta pounds (Rp3,2 triliun), tapi Madrid tak perlu membayar segitu.
City dalam kondisi tertekan akibat potensi sanksi akibat rekayasa laporan keuangan hingga melanggar Financial Fair Play, dengan sanksi pengurangan, pencopotan gelar, hingga degradasi. Kasus serupa pernah dialami Juventus di Seri A Italia.
Wajar jika bomber asal Norwegia yang tengah gacor itu meminta untuk dijual Manchester City. Haaland bahkan sudah meminta kepada agennya, Rafaela Pimenta, untuk mengeluarkan dia dari Man City.
Dikutip dari AS, Pimenta mengakui ada klausul yang bisa membuat Haaland meninggalkan Man City jika tidak senang dengan klub itu.
“Jika besok pemain tidak senang berada di sana, atau dia tidak dibayar dengan baik, atau bahkan istri pemain ingin pindah ke Paris, maka dia harus pindah,” ujar Pimenta.
Lebih lanjut Pimenta mengklaim salah satu alasan kenapa Haaland menerima pinangan Man City awal musim ini adalah bisa dilatih Pep Guardiola. Jika Guardiola meninggalkan klub karena kasus yang sedang dihadapi Man City, maka Haaland juga akan pergi dari Stadion Etihad.
Dikutip dari Football Espana, Madrid dikabarkan tertarik untuk merekrut Haaland jika penyerang 22 tahun itu meninggalkan City di akhir musim ini.
Man City merekrut Haaland dari Borussia Dortmund dengan hanya 60 juta Euro. Mantan pemain Red Bull Salzburg itu punya klausul pelepasan kontrak sebesar 175 juta poundsterling di Man City.
Haaland merupakan salah satu pemain yang dibutuhkan Madrid, mengingat Karim Benzema sudah tidak muda lagi. Meski Benzema baru saja menyabet gelar Ballon d’Or 2022, manajemen El Real tidak bisa menutup mata penyerang asal Prancis itu sudah 35 tahun.
Haaland bukan satu-satunya incaran utama Madrid musim depan. Los Blancos juga diklaim sedang mengincar Jude Bellingham dari Dortmund yang diplot sebagai pengganti Luka Modric dan Toni Kroos.
Man City sendiri dituduh telah melakukan lebih dari 100 pelanggaran aturan finansial di Liga Inggris. Pihak Premier League juga mengungkap bahwa Man City juga telah melanggar beberapa aturan UEFA, termasuk FFP, sejak 2013 hingga 2018.
Pelanggaran itu membuat The Citizens terancam sejumlah hukuman berat, termasuk degradasi dari Premier League.
