KABARKALIMANTAN1, Jakarta – Kasus pelemparan batu terhadap bus pemain tamu, terus berulang. Baru saja bus Arema dilempari batu usai laga vs PSS di Sleman, Sabtu (28/1/2023), kini bus tim Persis Solo dilempari batu sejumlah suporter Persita.
Hal itu terjadi setelah bus yang ditumpangi Galvin Kwan Adsit dkk keluar dari area Indomilk Arena, Tangerang. Galvin bahkan membagikan video insiden itu melalui akun Instagram-nya. Dalam video tersebut terlihat belasan suporter yang mengendarai sepeda motor sudah menunggu bus yang membawa tim Persis melintas.
Sejumlah suporter berlari mengejar bus Persis sambil melempar batu. Bahkan ada beberapa yang nekat mengadang di bagian depan bus. Kaca bagian atas depan bus tim Persis retak akibat lemparan batu.
Perasaan emosi dan khawatir bercampur aduk di dalam bus. Bahkan ada yang ingin turun dari bus, namun dicegah ofisial lainnya. “Mereka mau mengadang. Awas batu-batu,” bunyi suara dari dalam bus Persis.
Sementara dalam video yang diunggah Gavin terdapat tulisan: “Suportermu, Persita.” Selain itu mantan pemain Bali United menyayangkan sikap suporter yang melakukan pelemparan batu ke arah bus tim Persis. “Mau sampai kapan gini-gini terus?” tulis Gavin.
Persis Solo sendiri berhasil menahan imbang Persita Tangerang tanpa gol meski tampil dengan sepuluh pemain setelah Abduh Lestaluhu mendapat karu merah pada menit ke-76.
Mengadu ke Erick Thohir
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mengadu kepada Erick Thohir, Menteri BUMN yang menjadi calon ketua umum PSSI guna menindak tegas suporter melempari bus Persis Solo.
Gibran menilai suporter sepak bola Indonesia belum jera pasca Tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022 yang menewaskan 136 orang. Gibran menilai, tanpa adanya hukuman kepada supporter, akan memancing pendukung klub lain berlaku sama dan tidak jera.
“Kalau di Malang tidak dihukum, maka yang lain tidak akan takut berbuat serupa. Dan ini akan terus terjadi selama tidak ada ketegasan terhadap suporter,” kata Gibran di Twitter. “Saya berharap banyak kepada pak @erickthohir. Ini PR besar untuk Anda. Entah twit saya ini dianggap apa enggak sama PSSI.”
“Mohon ijin pak kapolri @ListyoSigitP. Mohon maaf jika saya lancang dan tidak sopan. Kejadian pelemparan terhadap bus pemain @persisofficial akan terus terjadi,” cuit Gibran. “Ini merupakan rangkaian dari tidak adanya tindakan tegas terhadap pelaku kerusuhan di Kanjuruhan.”
Di beberapa grup sepak bola, foto sebagian pelaku yang tertangkap diedarkan. “Diharapkan ini membuat calon pelaku lain jera, apalagi jika ada tindakan hokum. Soalnya, ini masuk ranah penyerangan yang mengakibatkan korban terluka,” ujar Erwin Julian, praktisi sepak bola di jalur IT.
“Sepak bola Indonesia tak butuh suporter seperti mereka. Masih banyak fans yang tertib dan memang ingin melihat sepak bola Indosia maju, tak terbelenggu fanatisme buta.”
