KABARKALIMANTAN1, Palangka Raya —Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Selain diselenggarakan dalam situasi pandemi COVID-19, juga lantaran Papua merupakan salah satu wilayah yang masih berstatus endemi tinggi penyakit malaria.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalimantan Tengah dr Tagor Sibarani meminta agar kontingen tetap mengikuti pedoman yang dianjurkan Kementerian Kesehatan dan Panitia Besar (PB) PON.
“Dua hal itu selalu kami tekankan sebagai tim dokter kepada kontingen, selain pandemi yang masih melanda juga masalah malaria. Ini yang kami antisipasi,” kata Dokter Satgas PON Kalteng ini, Senin (27/9/2021).
Apabila merasa seluruh badan pegal-pegal, sakit kepala dan menggigil, hendaknya segera konsultasikan dengan tim dokter.
“Ada fase merasa dingin, menggigil dan keringatan. Hilang dan muncul lagi pada fase berikutnya. Umumnya dialami sore hari. Ini patut diwaspadai,”ujarnya.
Sebab efeknya bisa sampai ke otak. Kalau sudah begini, maka pengobatan akan lebih sulit dan bisa berakibat fatal seperti terserang stroke bahkan bisa menyebabkan kematian.
Oleh sebab itu Tagor kembali mengingatkan agar dapat mencegah tertular malaria, bisa memakai pakaian dengan lengan panjang atau celana panjang, terutama saat dini hari atau sore menjelang malam, saat nyamuk sedang aktif.
Kemudian menyemprotkan atau memasang obat nyamuk dan mengoleskan losion anti nyamuk. Tidak menumpuk pakaian kotor atau menggantung pakaian. Selanjutnya mengenakan selimut atau kelambu saat tidur untuk mencegah nyamuk menggigit.
“Hindari juga jangan sampai keluar malam”, pungkas Dokter RS Doris Sylvanus Palangka Raya ini. (TVA)
