Indonesia

Sarankan Semua Liga Dihentikan, TGIPF Tragedi Kanjuruhan Dikritik

KABARKALIMANTAN1, Jakarta – Ada 3 poin penting yang dihasilkan rapat pertama Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan, pada Selasa (4/10/2022) malam di Jakarta. Penghentian liga sepak bola di bawah naungan PSSI, salah satu poin yag disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD,

Mahfud MD yang juga menjabat sebagai Ketua TGIPF Tragedi Kanjuruhan mengatakan, rapat pertama dihadiri semua anggota. “Rapat perdana TGIPF Kanjuruhan dihadiri oleh semua anggota tim sebanyak 13 orang, 2 orang via zoom karen sedang di Papua dan Malaysia,” ucap Mahfud, Selasa (4/10) malam.

“Tim bersepakat untuk segera bekerja dan mencari akar masalah, serta memberi rekomendasi untuk menghentikan masalah-masalah yang selalu terjadi. TGIPF akan fokus pada mencari akar masalah dari kerusuhan yang kerap terjadi di sepak bola Indonesia. Peristiwa kerusuhan di sepak bola sudah sering terjadi dan selalu dibentuk tim, tapi selalu tidak pernah berubah. Akar masalahnya harus dikemukakan, untuk kemudian direkomendasikan apa yang harus dilakukan agar tidak terulang di masa yang akan datang.”

Mahfud juga mengatakan timnya akan merekomendasikan beberapa hal terkait Tragedi Kanjuruhan. Berikut tiga poin penting hasil rapat pertama TGIPF Tragedi Kanjuruhan yang akan menjadi rekomendasi bagi pihak-pihak terkait:

1. Tim akan merekomendasikan penjatuhan sanksi bagi pihak-pihak yang melakukan pelanggaran.
2. Tim akan merekomendasikan sinkronisasi regulasi baik regulasi FIFA dan peraturan perundangan kita, dan tentu sosialisasi serta pemahaman kepada seluruh stakeholder sepak bola, aparat keamanan, supporter, offical, dan sebagainya. Semua pihak terlibat harus memahami peraturan ini.
3. TGIPF juga menekankan dan disetujui oleh Menpora bahwa semua kompetisi PSSI (Liga 1, 2 dan 3) dihentikan sementara sampai Presiden menyatakan bisa dinormalisasi, setelah tim ini menyampaikan rekomendasinya tentang seperti apa pelaksanaan penyelenggaraan dan pengamanan pertandingan harus dilakukan.

Mahfud mengungkapkan tim TGIPF akan berupaya untuk melaporkan hasil kerja kepada Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dalam waktu 3 pekan, dan kalau bisa lebih cepat dari target itu. Selanjutnya, Mahfud mengatakan mengenai hal teknis koordinasi tim TGIPF akan diatur oleh Sektretaris TGIPF, Nur Rochmad.

Reaksi Keras

Mengomentari rekomendasi TGIPF, rata-rata pelaku sepak bola bereaksi keras. Salah satu kritik disampaikan Belit Tarigan, salah satu pelatih Akademi Sepakbola Villa 2000 dan Persija Junior.

“Saya kira penghentian liga di semua level terlalu berlebihan dan tampak emosional. Kita memang pantas bersedih atas Tragedi Kanjuruhan yang memakan korban lebih dari 100 jiwa. Tapi ditambah dengan penghentian liga, korban makin tambah banyak dari kalangan pemain, pelatih, wasit, dan sektor informal di sekitarnya,” ujar Belit Tarigan.

“Di TGIPF kan ada beberapa pelaku sepak bola, wartawan, pengamat, dan mantan pemain. Sepertinya mereka kalah suara. Mayoritas anggota tak paham dunia bola. Banyak stake holder bola yang terimbas secara ekonomi. Di tengah efek harga BBM, potensi inflasi, baru lepas dari pandemi, saya lihat rekomendasi penghentian semua liga, terlalu serampangan,” komentar Borgo Pane, CEO Safin Pati.

Menurut Borgo yang dihubungi redaksi Rabu pagi, PS Safin Pati baru saja menjalani satu laga di Liga Jateng, dengan mengalahkan PSD Demak. Jika liga dihentikan, seluruh skuad akan bermasalah dengan penghasilan. Begitu pula keluarga mereka di rumah. Mereka juga sudah bersiap jadi tuan rumah (9/10) tapi liga ditunda.

“Saya setuju sepak bola tak ada nilainya dibanding nyawa, tapi keputusan tanpa nurani juga sama, bisa memakan korban ratusan ribu bahkan jutaan pelaku sepak bola. FIFA dan AFC saja mengizinkan Kualifikasi Piala Asia U17 di Bogor, tanpa penonton. Itu solusi yang tak membunuh. Jangan sampai pula FIFA membatalkan Piala Dunia U20 di Indonesia. Besar dampaknya,” ujar Borgo.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!