KABAR KALIMANTAN 1, Mojokerto – Sebutan si Raja Tega dialamatkan kepada Bripda Randy Bagus, yang memaksa kekasihnya, Novia Widyasari, aborsi saat hamil. Novia akhirnya bunuh diri akibar depresi. Belakangan diketahui dari hasil penelusuran, Bripka Randy memaksa aborsi dengan 4 cara.
“Saat menghadapi kehamilan yang tidak diinginkan, pacar NWR yang berprofesi sebagai anggota kepolisian, memaksanya untuk menggugurkan kehamilan dengan berbagai cara,” keterangan resmi Komnas Perempuan yang dikutip pada Jumat (10/12/2021).
Komnas Perempuan memberikan keterangan mengenai sejumlah cara yang dilakukan Bripda Randy untuk memaksa Novia menggugurkan kandungannya. Salah satunya Bripda Randy memaksa Novia untuk berhubungan seks dengan anggapan bisa menggugurkan kandungan.
Cara menggugurkan pun macam-macam. “Memaksa meminum pil KB, obat-obatan dan jamu-jamuan, bahkan pemaksaan hubungan seksual karena beranggapan akan dapat menggugurkan janin,” lanjut keterangan Komnas Perempuan.
Namun yang lebih menjadi sorotan adalah soal alasan sepele Bridpa Randy tak mau menikahi Novia. “Yang awalnya menghalangi perkawinan pelaku dengan korban dengan alasan masih ada kakak perempuan pelaku yang belum menikah,” tutup keterangan tersebut.
Aksi keji Bripda Randy terhadap mendiang Novia terparah, menuduh Novia sengaja menjebak dirinya agar dinikahi. Hal ini menjadi ironis, sebab pada awal terjadinya hubungan seksual, posisinya korban diperkosa.
Setidaknya, begitulah yang disampaikan korban kepada Pimpinan LBH Permata Law di Mojokerto, Kholil Askohar, yang mengaku menerima permintaan bantuan hukum korban. Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang ini memang sempat ingin mencari keadilan bagi dirinya. Kholil mengatakan, Novia pertama kali menghubunginya melalui WhatsApp pada Jumat siang.
Menurut Kholil, gadis asal Desa Japan, Kecamatan Sooko, Mojokerto itu mendapatkan nomor ponselnya dari media sosial. “Melalui pesan WhatsApp dia menyampaikan ingin konsultasi. Kemudian dia cerita masalah dengan pacarnya, RB dinas di Polres Pasuruan. Katanya dia sudah hamil, tapi disuruh menggugurkan. Ada tekanan dari RB dan keluarga RB. Pesan itu masih ada di WA saya,” kata Kholil.
Kholil pun meminta Novia datang ke kantornya, karena menurutnya persoalan yang dialami Novia cukup serius. Seperti kliennya yang lain, ia meminta Novia menceritakan persoalannya secara detil. Pada hari yang sama, mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya ini datang seorang diri ke kantor LBH pukul 16.30 WIB. Menurut Kholil, saat itu kondisi Novia lemas, wajahnya nampak lelah akibat sering menangis.
“Dia cerita panjang lebar sambil menangis, dia ingin bunuh diri, tidak ada orang yang bisa dia sandari. Di rumah dia ditekan supaya dengan RB (Randy Bagus), dia cinta RB, tapi RB orangnya seperti itu, keluarganya seperti itu. Dia sudah dicekoki obat-obat itu, dia harus menggugurkan. Jadi, keluarganya (RB) sebenarnya juga ikut. Mungkin itu nanti tugasnya polisi,” terangnya.
Tak Ditahan
Sementara itu laman media sosial tengah heboh dengan salah seorang komentar warganet yang menyebutkan bahwa Bripda Randy tak benar-benar ditahan. Akun dengan nama @Netc0 menyebutkan bahwa RB, pacar dari Novia Widyasari, mahasiswi yang bunuh diri di makam sang ayah ini, hanya ditahan secara formalitas.
“Jadi, saudara Randy itu dimasukin ke penjara hanya formalitas saja dan pihak kepolisian membiarkan si Randy itu tidak dinas sementara,” kata akun tersebut. “Dan dia akan dinas lagi jika berita-berita tentang dia itu udah hilang atau lupa. Sekian terima kasih,” sambungnya.
Akun tersebut bahkan menegaskan kabar tersebut didapatnya dari salah seorang anggota keluarganya yang berdinas di tempat sama dengan Randy. “Info ini saya dapatkan dari keluarga saya yang kebetulan tempat dinas di Randy itu sama jadi seperti itu kira-kira,” tegas sang netizen.
Dalam unggahan di laman Instagram akun @mak_nyinyir, tersemat komentar sang warganet serta beberapa bukti kejanggalan sel tahanan Bripda Randy. Salah satu yang terlihat adalah gembok dan rantai yang tidak saling terikat seolah bisa membebaskan Bripda Randy tanpa penahanan ketat.
Selain itu, dari foto yang beredar, terdapat kasur di bagian dalam sel tahanan yang jauh berbeda dengan sel tahanan asli. Namun pihak kepolisian membantah hal tersebut.
