KABAR KALIMANTAN 1, Jakarta – Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni, dan Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, John Wempi Wetipo, tiba di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/6) siang, di tengah santernya wacana perombakan Kabinet Indonesia Maju.
Antoni sempat melayani wawancara awak media, tetapi enggan mengungkapkan lebih jauh apakah ia bakal menjadi salah satu nama baru yang masuk dalam Kabinet Indonesia Maju.
Masa pemerintahan kedua Jokowi masih memiliki waktu dua tahun empat bulan untuk menuntaskan mandat dari rakyat, sebelum berakhir pada Oktober 2024.
“Kemarin sore dipanggil. Etisnya biar Pak Presiden yang umumkan. Nanti kita dengar presiden ya,” kata dia yang tampil dalam busana resmi sipil lengkap dengan peci hitam, kepada awak media.
Ia mengaku sudah bertemu dengan Presiden Joko Widodo pada Selasa sore (14/6) kemarin setelah dipanggil cukup mendadak sekira pukul 17.30 WIB.
Saat ditanya apakah dia akan masuk Kabinet Indonesia Maju mewakili PSI atau Muhammadiyah, dia tak menampik keduanya, “Ya saya orang PSI. Saya orang Muhammadiyah.”
Nama dia mencuat dan disebut-sebut bakal ditunjuk sebagai wakil menteri Agraria dan Tata Ruang/wakil kepala Badan Pertanahan Nasional.
Saat ini jabatan itu diduduki politisi lain PSI, Surya Tjandra, yang berlatar pegiat di Lembaga Bantuan Hukum.
Sementara itu, Wempi tiba di lingkungan Istana Kepresidenan tak lama berselang setelah Antoni. Kendati demikian Wempi tidak melayani permintaan media untuk wawancara cegat.
Ia dikabarkan akan berpindah pos dari kursi wakil menteri PUPR ke salah satu kursi wakil menteri lain yang saat ini kosong.
Para tokoh sudah berkumpul di Istana Kepresidenan Jakarta, di antaranya Surya Paloh, Megawati Soekarnoputri, Muhaimin Iskandar, Suharso Monoarfa, Airlangga Hartarto, Prabowo Subianto, dan Zulkifli Hasan, dan mereka berkumpul di salah satu ruangan Istana Kepresidenan dan disambut Presiden Joko Widodo. (RED/ANT)