Internasional

Pujian Berbisa Ten Hag berlaku pada Emeran, Huggil dan Mount?

KABARKALIMANTAN1, Manchester – Sepertinya pujian manajer Manchester United, Erik ten Hag pada beberapa pemain saat menggulung Leeds United 2-0 beberapa waktu lalu, berbeda dengan pujian berbisa pada para pemain senior sebelumnya.

Di laga pembuka sesi pra musim itu, MU menurunkan sebagian pemain kunci di babak pertama seperti Lisandro Martinez, Raphael Varane, Aaron wan Bissaka, juga Mason Mount. Skor 0-0, dan berubah jadi 2-0 di babak kedua, justru di saat mayoritas pemain akademi diturunkan.

Gol dicetak winger Noam Emeran and striker Joe Hugill, yang langsung mendapat pujian Erik sebagai pemain muda dengan penyelesaian klinis. Keduanya tak perlu kuatir itu cuma pujian basa-basi, sekalipun pernah diucapkan pada pemain akademi lainnya musim lalu seperti Zinedine Iqbal, Alvaro Fernandes, dan Facundo Pellistri.

Ada juga nama Anthony Elanga dan Shola Shoretire. Selanjutnya mereka jadi cadangan tetap, atau hanya masuk skuad inti sesekali, kembali ke tim akademi, dipinjamkan, atau dijual permanen ala Zidane Iqbal.

Selain mereka, Mason Mount yang jadi rekrutan baru dan laga itu merupakan debut bersama tim Setan Merah, juga mendapat pujian. “Tampak sekali dia cepat beradaptasi, bahkan dengan sebagian besar pemain akademi. Dia gelandang pekerja, agresif, dan kreatif. Dia akan sempurna di tim utama nanti,” pujinya

Puji Lalu Buang

Erik dianggap memiliki pendekatan unik sebagai manajer MU. Ia siap mendepak atau mencadangkan para pemain yang sebelumnya justru dipuji habis. Meski demikian, ia dinilai membawa progres yang positif bersama United pada musim 2022/2023 lalu.

Selain mampu memberikan gelar Carabao Cup, Ten Hag dianggap telah membawa Setan Merah ke arah kemajuan yang tepat. Namun, ada 3 pemain yang merasakan pahitnya pujian berbisa ala Erik ten Hag. Ketiganya dipuji setinggi langit, lalu ditempatkan di bangku cadangan hingga dilepas.

Mereka adalah Cristiano Ronaldo, David de Gea, dan Harry Maguire. Pujian Erik kepada 3 pemain yang masuk level kelas dunia itu, nyatanya jadi sembilu. Simak saja 3 pujian berbisanya.

“Tentu saja saya ingin mempertahankan Cristiano di Man United. Dia sangat penting untuk klub ini. Ronaldo adalah monster, itu terlihat dari semua yang dia tunjukkan sejauh ini dan betapa ambisiusnya dia.”

“Kami memainkan musim yang hebat, termasuk dengan kiper David De Gea. Dia memainkan musim yang fantastis. Katakan seperti ini, kami berada di arah yang benar. Dia layak meraih Golden Glove.”

“Harry Maguire memiliki peran penting. Dia adalah kapten tim, dia memimpin, dia berkomunikasi dengan manajer, di memotivasi tim, dan dia adalah contoh yanng baik di tempat latihan.”

Akhir dari kisah ke-3 pemain top tersebut sudah jelas. Ronaldo dicadangkan, ngambek, lalu diputus kontrak. De Gea tak kalah menderita. Karier panjang dan pemecah rekor kiper inti United serta Golden Glove, tak bisa menyelamatkan dia.

Erik membiarkan de Gea pergi dengan gratis dan memilih kiper Inter Milan Andre Onana. Saga transfer terbaru TotoInter hari ini menyebut, “Ini makan malam terakhir Onana sebagai pemain Inter. Dia besok jadi pemain klub lain.”

Maguire memang belum didepak, tapi itu cuma soal waktu. Meski memakai ban kapten, pemain yang pernah jadi bek termahal di Liga Inggris itu kini akrab dengan bangku cadangan. MU hanya menanti tawaran yang datang, dan Tan Hag ingin mengosoongkan ruang di belakang untuk pemain baru.

Apakah pujian berbisa ini hanya berlaku pada mereka bertiga? Bagaimana dengan Emeran and Hugill, dan Mason Mount? Hanya manajer berkepala plontos itu yang tahu.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!