Eksklusif

Puji Ide Restorasi Indonesia, Danny Pomanto Malah Mundur dari Nasdem

KABARKALIMANTAN1, Jakarta – Kabar heboh datang dari Makassar. Politisi top Indonesia Timur, yang juga Wali Kota (Walkot) Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto, mundur dari Partai Nasdem.

Dalam beberapa hal, Danny punya kemiripan dengan sahabatnya, Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat). Dia tokoh muda, cerdas, dan dikenal sebagai arsitek ulung dengan reputasi internasional.

Alasan mundur konon terkait politik. Waketum Partai Nasdem Ahmad Ali menduga Danny kemungkinan ingin maju sebagai calon gubernur di Pilkada 2024 mendatang.

“Ada dua hal dalam suratnya. Keluarga dan politik. Alasan politik, mungkin mau maju jadi gubernur,” kata dia.

Danny Pomanto menjabat wali kota Makassar 2 periode. Tahun 2014-2019 ia berpasangan dengan Syamsu Rizal, namun pada 2020 ia menggandeng Fatmawati Rusdi.

Pasangan ini diusung oleh 2 partai parlemen yaitu Partai Nasdem dan Partai Gerindra. Danny berhasil memenangkan kontestasi kembali.

Surat pengunduran diri Danny Pomanto dikirimkan kepada Ketum Partai Nasdem Surya Paloh. Surat itu juga ditembuskan kepada DPW Nasdem Sulawesi Selatan (Sulsel) dan DPD Nasdem Kota Makassar.

Isu Dipaksa

Apa alasan Danny sebenarnya? Redaksi Kabar Kalimantan 1, Sigit Nugroho, Senin (3/1) pagi sempat memetik sedikit pernyataan langsung dari Danny Pomanto.

Redaksi: Anda tampak nyaman dan satu visi dengan Partai Nasdem. Apakah ini berubah?

Danny Pomanto: “Tidak berubah. Saya tetap respek dan berterima kasih atas segala kerja sama yang luar biasa selama ini. Saya selalu mendoakan semoga Partai Nasdem akan terus menjadi partai yang selalu mengusung gagasan untuk restorasi Indonesia.”

Redaksi: Lalu, kalau memang masih satu visi, kenapa harus mundur dari Nasdem?

Danny Pomanto: “Seperti saya sampaikan, saya menyatakan pengunduran diri sebagai anggota Partai Nasdem dengan alasan keluarga dan politik. Dalam politik, situasi bisa dinamis. Hal-hal lain, saya belum bisa sampaikan sekarang.”

Redaksi: Apakah bakal pindah ke partai yang saat ini mendukung pemerintah?

Danny Pomanto: “Itu nanti, saya belum bisa bicara sekarang. Satu per satu dulu. Perlu kontemplasi dan perlu waktu. Cooling down dulu.”

Redaksi: Ada isu, Anda terpaksa atau dipaksa mundur dari Nasdem karena tekanan dan ini ada hubungannya dengan dukungan pada Capres Anies Baswedan?

Danny Pomanto: “Saya mengambil keputusan dengan kesadaran penuh dan tanpa paksaan dari pihak manapun. Maaf, saya harus pergi, ada kesibukan. Salam untuk keluarga.”

Mirip Kasus TGB

Redaksi sempat berkomunikasi dengan salah satu anggota DPRD dari Nasdem di Sulsel yang enggan disebutkan namanya.

“Beliau orang baik, tapi dicarikan kesalahannya. Termasuk jatah asuransi dwiguna jabatan dari PDAM Makassar senilai Rp 600 juta,” ujar sumber tadi.

Lebih jauh lagi, itu sudah ada sejak Wali Kota lama Ilham Arief Sirajudin dan sah. Kasus Danny diyakini akan berhenti seperti eks Gubernur NTB, M. Zainul Majdi.

Sempat tidak mendukung rezim, ia terancam diseret ke meja hijau dalam kasus Newmont. Begitu “jinak” dan mendukung rezim lewat Perindo, pria berjuluk Tuan Guru Bajang (TGB), selamat.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!