KABAR KALIMANTAN 1, Jakarta – Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sarat kasus sejak awal. Kabar terkini, besi seberat 118 ton, dicuri maling di lokasi proyek DK0+600 Halim, Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur.
Hal itu terungkap pada 30 Oktober 2021. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) membenarkan kasus pencurian besi itu. Sekalipun demikian, Corporate Secretary KCIC, Mirza Soraya, menegaskan jika konstruksi utama proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dinyatakan aman.
Tentu saja ini janggal. Pencurian besi seberat 118 ton masih dibilang aman. Proyek ini janggal sejak awal. Jepang yang menawarkan pinjaman dengan bunga rendah, ditolak. Sementara Cina yang memasang bunga lebih tinggi, malah dipilih.
Baik Jepang maupun Cina punya teknologi perkereta-apian yang lebih maju. Pilihan atas Cina, ditengarai karena di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, hubungan dengan Cina lebih kuat.
Kasus lain, pada awalnya, Jokowi menyebut proyek ini tak akan memakai dana APBN. Nyatanya, kini duit APBN tersedot Rp 6,9 triliun guna menambal biaya proyek yang dikomandoi Luhut Binsar Pandjaitan ini.
Tingkatkan Keamanan
Menurut PT KCIC, besi-besi yang dicuri bukanlah bagian dari komponen konstruksi utama lintasan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, melainkan besi untuk kebutuhan temporary support.
Pencurian kabarnya dilakukan para pelaku pada dini hari dengan cara membobol pagar pembatas di kawasan konstruksi. Lokasi itu jadi titik lemah yang bisa ditembus pencuri.
“Konstruksi utama KCJB (Kereta Cepat Jakarta-Bandung) aman. Besi-besi yang dicuri adalah besi untuk keperluan temporary support seperti H-beam, scaffolding, dan sebagainya. Bukan besi tulangan yang dipakai pada konstruksi lintasan atau stasiun,” ujar Mirza dalam keterangan resmi PT KCIC, Kamis (11/11/2021).
Saat ini PT KCIC sudah meningkatkan keamanan di seluruh area tersebut, termasuk bekerja sama dengan pihak kepolisian dan tokoh masyarakat setempat.
Pos penjagaan serta CCTV pun ditambah khususnya di lokasi yang rawan pencurian. Lalu, pagar pembatas pun ditinggikan dan ditingkatkan kekuatannya agar tidak mudah dijebol.
Sementara itu Polsek Makasar pada medio 30 Oktober hingga 6 November 2021, telah berhasil menangkap 5 dari 9 pelaku pencurian setelah dilakukan pengintaian secara berkala. Sedangkan 4 pelaku masih berstatus DPO.
Terkait dugaan keterlibatan orang dalam, Mirza mengatakan sampai saat ini belum mendapat indikasi adanya hal tersebut. Ia mengatakan pihaknya akan menyerahkan sepenuhnya pengusutan kasus pencurian ke pihak kepolisian.
