Piala Dunia 2022

Prestasi Komplit, Jika Messi Pensiun Ronaldo Hilang Tantangan?

KABARKALIMANTAN1, Doha – Argentina menang 4-2 sekaligus merengkuh trofi juara dunia ketiganya sejak 1978 dan 1986. Ini mengakhiri juga penantian panjang selama 36 tahun.

Argentina sejak juara bersama Diego Maradona memang kerap jadi pecundang di turnamen-turnamen besar, termasuk kekalahan di final 1990 dan 2014.

Terlebih untuk Messi yang selalu dikritik karena tampil buruk di timnas. Soalnya, dia selalu bermain luar biasa dan mencatat banyak prestasi fenomenal untuk klubnya Barcelona (kala itu).

Sehebat-hebatnya Messi, dia selalu gagal untuk membawa Argentina berprestasi di level tertinggi. Yang ada Messi akrab dengan kekalahan demi kekalahan.

Setidaknya 4 final turnamen besar bersama Argentina, satu di Piala Dunia dan 3 di Copa America, selalu berujung duka. Status “Pemain Terhebat Sepanjang Masa” Messi pun dipertanyakan.

Di saat bersamaan, rivalnya Cristiano Ronaldo justru bisa juara bersama Portugal di Euro 2016 dan UEFA Nations League. Akhirnya Messi mampu menjawab keraguan itu dengan manis.

Dalam rentang waktu 1,5 tahun terakhir, Messi berhasil membawa Argentina juara Copa America dan Finalissima, lalu menutupnya dengan juara dunia!

Maka lengkap sudah koleksi trofi dalam karier Messi, karena Piala Dunia melengkapinya, menjadi puncak dari perjalanan kariernya di lapangan hijau.

Setelah 1.003 pertandingan, 793 gol, 350 assist, 7 Ballon d’Or, 4 Liga Champions, 10 LaLiga, 1 Copa America, dan 1 Piala Dunia, Messi berhak menahbiskan dirinya sebagai GOAT alias Greatest of All Time. Pemain Terbaik Sepanjang Masa.

Apakah gelar juara dunia plus pemain terbaik Piala Dunia 2022 menjadi destinasi terakhir Messi? Sahabatnya, Sergio Aguero, memberi saran bijak.

“Jika yakin masih bisa main di level tertinggi, lanjutkan untuk 1-2 tahun lagi. Sebelum banyak dikritik karena kondisi menurun, saya sarankan dia gantung sepatu di saat namanya harum,” ujar eks striker Argentina dan Mancahester City itu.

Jika Messi pensiun, apakah Cristiano Ronaldo yang sepanjang karier senantiasa diperbandingkan dengan Messi akan ikut mundur lantaran kehilangan tantangan?

Menilik dari komentar CR7 pekan lalu, ia belum berencana gantung sepatu. Kondisi fisiknya masih prima. Ia dinilai menurun dan “rusak” karena pelatih Mancherster United, Erik Ten Hag, membuatnya demikian. Hingga, keluarlah wawancara kontroversial yang membuatnya berpisah dengan MU.

“Selama Portugal membutuhkan, saya akan siap bermain. Saya tahu kemampuan saya, dan tahu kapan harus berhenti. Jelas itu bukan sekarang. Bukan sekarang!” terang CR7.

Tak Bermusuhan

Soal Messi, di media mainstream dan media sosial, ia dikesankan bermusuhan. Apalagi klub mereka terdahulu, Barcelona dan Real Madrid, jadi musuh bebuyutan selama puluhan tahun.

Nyatanya, mereka berkawan baik. Ronaldo bahkan sempat membela Messi saat ditertawakan wartawan dalam sebuah sesi jumpa pers, hanya karena Messi tak mampu berbahasa Inggris.

“Apanya yang lucu? Orang boleh berbahasa Inggris atau tidak. Apa pertanyaanmu untuk dia?” ujar Ronaldo pedas kepada wartawan, yang selanjutnya ia terjemahkan untuk Messi.

“Sejujurnya, saya mendoakan Messi juara dunia. Itu bagus untuk pemain dengan reputasi dan segala kelebihan seperti dia,” komentar CR7 yang terus diperbandingkan dengan La Pulga dalam segala hal.

Messi pun tak ingin merendahkan Ronaldo. Saat dimintai komentar soal CR7, La Pulga bilang, “Jika saya satu tim dengan Cristiano, saya akan terus memberinya bola. Dia pemain luar biasa. Tak banyak yang seperti itu di dunia.”

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!