PLN: Interkoneksi Kalimantan Hasilkan Sistem Kelistrikan Lebih Andal

FacebookWhatsAppXShare

KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP-KLB) mengupayakan terwujudnya interkoneksi di seluruh Kalimantan untuk menghasilkan sistem kelistrikan, yang lebih andal dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri.

Senior Manajer Perizinan, Pertanahan, dan Komunikasi PLN UIP-KLB John YS Rembet di Palangka Raya, Kalteng, Selasa (15/8), menjelaskan saat ini sistem di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan sudah terhubung, sedangkan dengan Kalimantan Barat masih berproses.

“Kami sedang membangun untuk wilayah Pangkalan Bun-Sukamara, Sukamara-Kendawangan, Kendawangan-Ketapang, hingga sampai berlanjut ke Pontianak,” terangnya.

John mengatakan untuk Pangkalan Bun-Sukamara ditargetkan sudah dapat beroperasi penuh pada tahun ini, sedangkan Sukamara-Kendawangan ditargetkan tahun depan juga dapat beroperasi.

“Sehingga, boleh dibilang Ketapang dengan Kalimantan Tengah sudah interkoneksi nantinya. Akhir tahun depan dari Ketapang sampai Pontianak sudah tersambung,” ujarnya.

Menurut dia, dengan sistem kelistrikan Kalimantan yang interkoneksi secara menyeluruh, maka pembangkit mampu bekerja secara optimal dalam memenuhi kebutuhan di Kalimantan.

John mengatakan saat ini kebanyakan pembangkit ada di Kalimantan Selatan, sedangkan di Kalimantan Tengah sebagian sedang dibangun dan juga ada terdapat di Kalimantan Barat.

Dengan menghubungkan semua itu, lanjutnya, maka saat adanya beban tinggi, maka suplai daya bisa terfokus, sehingga meminimalisir berbagai potensi gangguan.

“Mudah-mudahan bisa seperti kalau kita melihat sistem yang ada di Jawa-Bali. Jawa-Bali dari ujung timur sampai ujung barat itu terhubung, sehingga bisa saling melayani atau mendukung. Kelistrikan jadi lebih andal, pertumbuhan beban kebutuhan masyarakat dan industri bisa terlayani tanpa harus kita membangun pembangkit baru,” terangnya.

Lebih lanjut, John menyampaikan UIP-KLB secara khusus bertugas membangun infrastruktur ketenagalistrikan, khususnya pembangkit dan jaringan tenaga listrik berskala besar maupun jaringan dengan tegangan tinggi maupun ekstra tinggi.

Adapun untuk wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, jaringannya bertegangan 150 kV dan 275 kV. (ANT)

FacebookWhatsAppXShare

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *