Kalimantan Tengah

Pesan Dedengkot Pemuda Ini Untuk Musda KNPI Kalteng

KABARKALIMANTAN, Palangka Raya —Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalimantan Tengah kini sedang melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda) XV, di Sekretariat KNPI, Minggu (19/12/2021). Sayid Abi Nazar dan Muhammad Alfian Mawardi merupakan dua sosok pemuda yang bersaing merebut kursi nomor 1 di organisasi kepemudaan ini.

Bagaimana Musda ini dimata Adi Abdianoor yang pernah duduk sebagai pengurus saat kepemimpinan Rahmat Nasution dan Fairid Naparin?

Tak dipungkiri, tentunya dalam Musda ini, segala intrik politik pastilah dikeluarkan, sebab yang namanya kompetitor pastinya mau menang. Namun Adi berharap agar tetap menjaga persatuan, walau sedang berkompetisi, tapi hendaknya tidak saling bergesekan, tetap menjaga persaudaraan sesama pemuda.

“Bertarunglah secara sehat sehingga yang menang tidak jumawa, yang kalah juga tidak merasa direndahkan. Intinya jaga persatuan ,”ujar Bendahara Umum Pemuda Pancasila Kalimantan Tengah ini.

Sebenarnya Adi ingin baik Abi dan Alfian dapat bertemu dulu sebelum Musda, untuk sepakat kalau memang bisa musyawarah mufakat kenapa tidak? Namun jika tidak ada musyawarah mufakat dan terjadi voting, hendaknya tetap menghormati hasil keputusan, yang kalah dukung yang menang, begitu juga sebaliknya.

Menurutnya sosok keduanya memang layak dicalonkan sebagai ketua KNPI yang baru karena selain mempunyai pengalaman di organisasi, juga jiwa kepemimpinan keduanya sudah teruji dan terbukti. Abi merupakan mantan Ketua KNPI Kotawaringin Barat yang memegang beberapa ormas OKP, sedangkan Alfian selain pengusaha juga memegang OKP.

Adi berpesan, keduanya bertarung dengan jiwa diri sendiri, tidak perlu mempromosikan dengan siapa dengan siapa. Hindarilah adanya pemuda-pemuda yang membanggakan lembaga-lembaga, ataupun memunculkan ketokohan siapa.

“Jadilah pemuda dengan diri sendiri, kemandirian pemuda. Dua orang ini potensial dan cukup mengenal sosok keduanya,”ujarnya.

Hendaknya figur yang diharapkan adalah yang benar-benar dapat mempersatukan, jelas bobot dan bebetmya, pengalaman jelas dan kematangan organisasi perlu diperhatikan.

Apalagi di pusat saat ini terjadi perpecahan karena adanya 4 kepimpinan yang berbeda. Namun untungnya di KNPI Kalteng tidak terjadi. Dengan begitu dibutuhkan sosok sosok pemersatu sebagai magnet dan penjaga dari perpecahan.

Adi meminta nantinya pembenahan yang paling mendasar adalah pola pikir dan lebih sepakat agar menonjolkan OKP yang bernaung di KNPI, apabila ada kegiatan hendaknya OKP yang melaksanakan, jangan selalu KNPI.

“Karena KNPI wadah bernaung. KNPI tidak ada bendanya, wujudnya adalah OKP itu. Pengurus yang baru nanti bina OKP, ada kegiatan jangan KNPI yang bikin, KNPI hanya support. Itu baru sehat KNPI”, ucapnya.

Adi yakin, jika KNPI bisa membuktikan eksistensi dan kontribusi dalam membantu Kalteng, ia yakin pemerintah akan lebih memperhatikan dalam kucuran dana bukan karena ketua KNPI harus dekat dengan penguasa. Sebab, bantuan APBD merupakan kewajiban pemerintah untuk membina generasi muda yang tersalur kelembagaan lewat Dispora dan KNPI.

“Ini sudah platform nya. Jadi jangan takut. Tinggal besarannya. Pemerintah melihat apa sih yang telah dilakukan oleh KNPI sendiri, bisa tidak membuktikan. Saya tidak melihat dari segi kedekatannya dengan penguasa. Saatnya pemuda menghilangkan hal-hal seperti itu,”pungkasnya. (TVA)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top