Perkuat Akses Keuangan Daerah, Pemprov Kalteng- OJK Gelar Coaching Clinic TPAKD

FacebookWhatsAppXShare

KABARKALIMANTAN1,PALANGKA RAYA –Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalteng menggelar Coaching Clinic Triwulan III Tahun 2025 sekaligus Rapat Pembahasan Rencana Program Kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) 2026, di Aula Eka Hapakat, Jumat (31/10/2025).

Agenda tersebut bertujuan memperkuat koordinasi dan sinergi antar-TPAKD kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah dalam rangka memperluas akses keuangan dan meningkatkan inklusi keuangan di seluruh wilayah Bumi Tambun Bungai.

Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, menyampaikan  kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi lintas instansi, mengevaluasi capaian program, dan merumuskan arah kebijakan TPAKD yang lebih efektif dan berkelanjutan.


“Melalui Coaching Clinic ini, kami berharap setiap TPAKD kabupaten/kota dapat melakukan self-assessment terhadap efektivitas program yang telah berjalan, sekaligus memperkuat sinergi lintas sektor,” ujar Yuas.

Ia menegaskan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah berkomitmen mendukung keberlanjutan program TPAKD sebagai langkah mempercepat pemerataan pembangunan ekonomi daerah melalui peningkatan akses keuangan yang inklusif.

Sementara itu, Kepala OJK Provinsi Kalteng, Primandanu Febriyan Aziz, menekankan percepatan akses keuangan merupakan bagian penting dari strategi pembangunan nasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah pada Triwulan II Tahun 2025 tercatat sebesar 4,99 persen (year on year), dengan sektor pertanian dan industri pengolahan sebagai kontributor utama.

Primandanu menambahkan, OJK telah meluncurkan Roadmap TPAKD 2026–2030 dan memperkenalkan Indeks Akses Keuangan Daerah (IKAD) sebagai instrumen pengukuran capaian inklusi keuangan di tingkat daerah.


“Ada tiga fokus utama dalam Coaching Clinic ini, yakni mendorong pemerataan akses keuangan, memperkuat sinergi antar lembaga, serta meningkatkan literasi dan kemandirian finansial masyarakat,” pungkasnya. (PSW/KK1/IST)

FacebookWhatsAppXShare

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

FacebookWhatsAppXShare
Exit mobile version