KABAR KALIMANTAN1, Sampit – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran mengatakan pihaknya memberikan bantuan pemasangan listrik untuk 25 desa di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam mewujudkan pemerataan pembangunan hingga ke pelosok desa.
“Saya sudah sampaikan ke Bupati Kotim, bahwa pada 2024-2025 ini kami memberikan bantuan kelistrikan untuk 25 desa. Supaya pada tahun 2025 nanti semua rumah di Kotim sudah teraliri listrik,” kata Sugianto Sabran di Sampit, Kamis (11/1).
Sugianto menyampaikan, pihaknya terus berupaya meningkatkan pembangunan di bidang ketenagalistrikan, sebagai salah satu faktor penting dan strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam rapat koordinasi Forum Kelistrikan Provinsi Kalimantan Tengah yang digelar Desember 2023, disampaikan rasio desa berlistrik PLN di Kalimantan Tengah sampai Mei 2023 sebesar 72,31 persen, kemudian September 2023 meningkat menjadi 73,65 persen.
Selanjutnya, ditargetkan paling lambat pada 2026 seluruh desa di Kalimantan Tengah 100 persen teraliri listrik. Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menganggarkan Rp130 miliar pada 2024 bantuan kelistrikan di desa di wilayah, sehingga secara bertahap dari 2024 ke 2025 seluruh desa di Kalimantan Tengah teraliri listrik.
“Dengan begitu nantinya tidak ada lagi rumah-rumah yang tidak terjangkau listrik, termasuk permukiman kumuh akan kami tangani,” ujarnya.
Kabupaten Kotawaringin Timur pun ikut menerima manfaat dari program tersebut. Sebanyak 25 di Bumi Habaring Hurung itu mendapat bantuan kelistrikan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah. Masing-masing desa mendapat bantuan Rp1 miliar untuk pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Hal ini pun disambut gembira oleh Bupati Kotim Halikinnor. Ia menyampaikan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur juga berupaya agar tak ada lagi desa di wilayah tersebut yang tidak terjangkau listrik.
Bahkan, pihaknya beberapa kali berkunjung ke Kantor PLN IUD Kalselteng untuk melobi percepatan pemerataan kelistrikan di wilayah Kotim. Serta, menggandeng Perusahaan Besar Swasta (PBS). Alhasil, dari 47 desa yang belum teraliri listrik pada 2022 kini jumlah berkurang menjadi sekitar 40 desa.
“Sejalan dengan program gubernur, kita ingin agar kedepannya tidak ada lagi desa yang tidak terjangkau oleh PLN, dengan begitu kesejahteraan masyarakat pun akan meningkat,” demikian Halikinnor. (ANT)