Pemkab Kotim Selenggarakan Khitanan Massal Gratis di 17 Kecamatan

FacebookWhatsAppXShare

KABAR KALIMANTAN1, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng) melaksanakan khitanan massal gratis untuk anak-anak yang tersebar di 17 kecamatan.

“Kegiatan ini merupakan inisiatif pribadi yang bermula dari keluhan warga, khususnya para orang tua terkait mahalnya biaya khitan. Biaya sunat sekarang berkisar Rp500 ribu dengan cara biasa hingga Rp1,5 juta dengan menggunakan laser,” kata Bupati Kotim Halikinnor di Sampit, Kamis (4/7).

Halikinnor menjelaskan kisaran biaya tersebut tergolong besar bagi warga yang kurang mampu, sehingga tidak sedikit anak yang sudah cukup umur  belum disunat lantaran perekonomian orang tua belum memadai.

“Makanya, mendengar itu saya bersama Dinkes berinisiatif mengadakan sunatan massal,” tuturnya.

Adapun pemilihan waktu pelaksanaan khitanan massal saat ini bertepatan dengan libur sekolah yang cukup panjang, sehingga anak-anak memiliki waktu cukup untuk beristirahat setelah disunat.

Ia mengatakan bagi umat Islam, khitan hukumnya wajib, terutama bagi yang sudah baligh. Sebab, ibadah seorang Muslim bisa jadi tidak sah jika belum disunat.

Selain itu, sunat juga bermanfaat dari segi kesehatan, salah satunya mengurangi risiko penularan penyakit. Tidak heran bahwa dalam kegiatan sunatan massal kali ini bukan hanya diikuti umat Islam, tetapi juga penganut agama lainnya, seperti Kaharingan, Kristen dan Katolik.

Orang tua dari salah seorang anak yang disunat, Syahri Hendi mengaku bersyukur dengan kegiatan khitanan massal yang digelar Pemkab Kotim. Permintaan anaknya untuk sunat akhirnya bisa terpenuhi dan ia merasa terbantu.

“Namanya juga orang kecil, dengan biaya sunat sekarang kami cukup terbebani. Alhamdulillah, ada kegiatan sunatan massal dari pemerintah daerah yang gratis, jadi kami terbantu,” ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kotim Umar Kaderi menyebut lebih dari 1.000 anak yang mengikuti khitanan massal dari berbagai kecamatan. Namun demikian, pihaknya belum mendapatkan jumlah pasti, karena di beberapa kecamatan kegiatan masih berjalan.

“Kami juga masih membuka kesempatan bagi warga yang belum sempat dikhitan untuk mendapatkan layanan di puskesmas dan itu gratis. Oleh karena itu, jumlah anak yang dikhitan terus bertambah,” ujarnya.

 

Sumber: ANTARA

FacebookWhatsAppXShare

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *