KESRA

Pemkab Kotim Beri Sembako Kepada Nelayan Tak Bisa Melaut

KABAR KALIMANTAN1, Sampit – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, Halikinnor menyalurkan bantuan sembako bagi warga nelayan yang kesulitan mencari nafkah akibat gelombang tinggi sehingga tidak memungkinkan mencari ikan di laut.

“Kami menyalurkan bantuan untuk warga di Ujung Pandaran. Karena kami mendapat informasi warga di sini yang kebanyakan adalah nelayan tidak bisa melaut karena musim timur, gelombang tinggi,” kata Halikinnor di Ujung Pandaran, Ahad (28/7).

Sebanyak 100 paket sembako berisi beras, mi instan, gula, teh, sarden, dan minyak goreng disalurkan bagi warga di Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit. Penyaluran dibagi pada dua titik, yakni di Dusun Kalap dan Kantor Desa Ujung Pandaran.

Halikinnor mengaku prihatin dengan kondisi yang dialami warga nelayan di Desa Ujung Pandaran. Sebab, sebagai penyelenggara pemerintahan, baik bupati, camat hingga kepala desa, memiliki tanggung jawab untuk memastikan kesejahteraan masyarakat.

Dalam berbagai kesempatan, ia juga telah mengingatkan kepada setiap camat, lurah maupun kepala desa agar memantau kondisi warga masing-masing, agar jangan sampai ada warga yang tidak bisa makan atau sekadar membeli beras karena kesulitan ekonomi.

Apalagi pemerintah daerah memiliki cadangan pangan berupa beras yang bisa dikeluarkan untuk membantu masyarakat.

“Kalau ada warga yang kesulitan ekonomi dan butuh bantuan, minimal bisa kita berikan bantuan beras menggunakan beras cadangan pangan daerah,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu Halikinnor juga menyalurkan bantuan kursi roda yang bersumber dari dana pribadi untuk membantu warga membutuhkan. Bantuan kursi roda ini sebagai bentuk kepedulian dan rasa tanggung jawab selaku kepala daerah yang telah dipilih oleh masyarakat.

Dengan bantuan ini ia berharap bisa meringankan beban warga yang disabilitas atau dalam kondisi yang membutuhkan bantuan kursi roda untuk bergerak.

Kepala Desa Ujung Pandaran Taufik atas nama warganya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah atas bantuan sembako yang disalurkan.

“Kami bersyukur sekali dengan adanya bantuan ini, apalagi sekarang musim kemarau nelayan sulit untuk melaut karena ombaknya besar. Alhamdulillah, dengan ini paling tidak bisa membantu masyarakat untuk kebutuhan pokok sehari-hari,” ucapnya.

Taufik menambahkan, hampir 90 persen dari 122 kepala keluarga (KK) di Desa Ujung Pandaran bekerja sebagai nelayan dan sangat bergantung pada mata pencaharian tersebut.

Dalam kondisi normal pun pendapatan warganya berkisar Rp2 juta – Rp2,5 juta per bulan, terbilang pas-pasan dengan kondisi harga bahan pokok saat ini. Oleh karenanya, sulit untuk menyisihkan pendapatan untuk ditabung.

Sementara ketika musim kemarau para nelayan dihadapkan masalah gelombang tinggi yang tidak memungkinkan untuk mencari ikan di laut dan berdampak pada penurunan kondisi ekonomi masyarakat setempat. Parahnya, kondisi bisa berlangsung hingga lima bulan lamanya.

 

 

Sumber: ANTARA

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!