KESRA

Pemkab HST-TNI Buka Akses Jalan Cetak Sawah Rakyat 23.186 Hektare

KABAR KALIMANTAN1, Hulu Sungai Tengah – Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan bersama Kodim 1002/HST mulai membuka akses jalan lahan pada program Cetak Sawah Rakyat (CSR) seluas 23.186 hektare di Desa Perumahan, Kecamatan Labuan Amas Utara.

Kepala Dinas Pertanian HST Budi Satrya Tanjung di Barabai, Hulu Sungai Tengah, Minggu (19/1) mengatakan, pihaknya bersama TNI di daerah mendukung penuh program tersebut untuk mewujudkan swasembada pangan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

“Target seluas 23.186 hektare ini akan dicapai secara bertahap selama dua tahun. Untuk tahun 2025 ini, kami akan mencetak sekitar enam ribu hektare di seluruh wilayah Kabupaten HST yang didominasi di Kecamatan Labuan Amas Utara dan Pandawan,” ujarnya.

Budi menjelaskan, pembukaan jalan di Desa Perumahan, Kecamatan Labuan Amas Utara sudah mulai dilakukan dengan menggunakan 18 ekskavator.

Namun, pengerjaan terhenti sementara karena ada surat edaran dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) agar lahan tersebut segera dibuatkan Survei Investigasi dan Desain (SID).

“Proses pembuatan SID dipercayakan kepada Universitas Hasanuddin Makassar. Karena sangat diperlukan agar usulan lahan cetak sawah yang diajukan tidak tumpang tindih dengan program yang sudah dilaksanakan,” katanya.

Budi mengungkapkan, saat ini pihaknya melakukan pemetaan lahan, masyarakat juga dipersilakan mengusulkan lahan pribadi untuk diikutkan dalam program ini dengan cara melapor lewat penyuluh pertanian maupun ke Distan HST.

Ia menyebutkan dalam pengusulan lahan pribadi untuk diikutkan program cetak sawah, tidak ada batasan minimal maupun maksimal luas lahan.

Budi mengatakan kondisi cuaca saat ini turut berdampak terhadap program cetak sawah di HST karena masih musim hujan yang menyebabkan banjir. Namun, pihaknya akan melihat kondisi di lapangan untuk memilah dan mengerjakan lokasi yang sedang surut.

Dia optimistis program CSR ini akan sukses bekerja sama dengan masyarakat guna mendukung tercapainya target 500 ribu hektare cetak sawah se-Kalsel hingga terwujud swasembada pangan nasional.

“Lahan yang selama ini tidak bisa ditanam nanti bisa ditanam padi minimal sekali dalam setahun, yang biasanya tanam sekali diharapkan bisa dua kali, yang biasa dua kali diharapkan bisa tiga kali hingga terwujud swasembada pangan,” ujar Budi.

 

 

Sumber: ANTARA

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!