Pemkab Barito Utara Anggarkan Penyediaan Internet Desa Kategori Blankspot

FacebookWhatsAppXShare

KABAR KALIMANTAN1, Muara Teweh – Jaringan digitalisasi pemerintahan yang saat ini menjadi tulang punggung dari visi transformasi pemerintahan Joko Widodo telah merambah ke desa-desa berkategori blankspot, (sinyal lemah/non 4G). Terkait hal itu desa-desa di wilayah Kabupaten Barito Utara menjadi bagian tak terpisahkan dari visi presiden tersebut.

Pj Bupati Barito Utara Drs Muhlis mengatakan Pemerintah Kabupaten Barito Utara (Pemkab Barut) telah menganggarkan anggaran penyediaan internet desa kategori blankspot sejak kepemimpinan H Nadalsyah dan Sugianto Panala Putera sampai tahun 2023, dan dilanjutkan kembali pada anggaran tahun 2024. Hasilnya telah mampu mengcover 25 titik desa dari 65 desa kategori blankspot.

“Melalui Dinas Kominfosandi yang bekerjasama dengan salah satu provider, kita telah menyalurkan internet sekitar 40 persen dari target 100 persen pada tahun-tahun mendatang,” kata Pj Bupati Drs Muhlis, Minggu (7/1).

Hal ini kata Pj Bupati agar pemerintahan desa mendapatkan hak akses yang sama terhadap internet terutama aplikasi-aplikasi pemerintahan yang saat ini hampir rata-rata menggunakan media internet atau gawai digital.

Pj Bupati Barito Utara yang sangat low profile ini menambahkan bahwa akses internet adalah hak setiap warga untuk mendapatkannya terutama di daerah-daerah pedesaan yang jauh dari ibu kota kabupaten.

Dikatakannya, untuk wilayah Kalimantan Tengah khususnya di Kabupaten Barito Utara memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dari daerah lain dalam hal pengentasan desa blankspot ini. Terutama terkait dengan kondisi topografi dan jumlah penduduk.

Menurut Muhlis topografi daerah pegunungan dan perbukitan membuat provider harus memperbanyak jumlah tower dan meningkatkan kualitas basic transciever station (BTS), yang otomatis meningkatkan biaya operasional.

“Sementara jumlah penduduk yang kurang serta jarang pada daerah pedesaan membuat perhitungan bisnis provider atau operator penyelenggara telekomunikasi harus berpikir ulang untuk menempatkan towernya,” kata Pj Bupati Muhlis.

Dua hal ini kata dia yang menjadi kendala sangat fundamental dalam percepatan akselerasi distribusi layanan internet di desa-desa seluruh Kabupaten Barito Utara. (kk1/ks)

FacebookWhatsAppXShare

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *