KABARKALIMANTAN1, Palangka Raya – Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Kalimantan Tengah, Okki Maulana, mengingatkan bahwa target pembangunan tahun 2026 hanya dapat tercapai apabila Pemerintah Provinsi Kalteng konsisten dalam menjalankan kebijakan fiskal yang telah ditetapkan.
Menurutnya, arah kebijakan fiskal akan menjadi fondasi utama dalam mengejar peningkatan pembangunan yang telah diproyeksikan di dalam Raperda APBD 2026. “Konsistensi ini sangat penting agar target-target yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya bisa dicapai,” ujarnya, Senin. (20/10/2025)
Ia menjelaskan bahwa sejumlah indikator pembangunan pada 2026 diproyeksikan meningkat, sehingga memerlukan pengelolaan keuangan yang stabil, program yang terarah, serta kesiapan menghadapi perubahan transfer dana dari pemerintah pusat.
“Pemerintah harus menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan daerah. Apalagi kita akan menghadapi penyesuaian dana transfer yang tentu berpengaruh terhadap belanja daerah,” tambah Okki.
Dalam proyeksi 2026, pertumbuhan ekonomi daerah ditargetkan mencapai 6 persen. Untuk mencapainya, pemerintah perlu memperkuat sektor-sektor produktif yang menjadi motor penggerak PDRB.
Sementara itu, tingkat kemiskinan diperkirakan turun pada kisaran 4,31 hingga 4,89 persen. Menurut Okki, target tersebut menuntut pemprov untuk memperluas jangkauan perlindungan sosial, meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat, serta memastikan layanan dasar semakin mudah diakses.
“Sinkronisasi target pusat dan daerah juga penting. Perencanaan harus selaras agar kebijakan berjalan satu arah,” tegas anggota Komisi IV DPRD Kalteng tersebut.
Ia juga menyoroti perlunya pemprov memperkuat program pelatihan kerja berbasis kompetensi, meningkatkan investasi padat karya, dan memperluas lapangan kerja produktif. Langkah-langkah ini berkaitan dengan target penurunan tingkat pengangguran terbuka menjadi 3,30 persen pada 2026.
“Optimisme pemerintah memang terlihat dari asumsi target yang ditetapkan. Namun, semua capaian itu akan sangat bergantung pada bagaimana kebijakan fiskal dijalankan dan seberapa efektif belanja daerah direalisasikan,” kata Okki.
Dengan konsistensi kebijakan dan pengelolaan fiskal yang tepat, ia berharap arah pembangunan 2026 dapat memberikan dampak nyata bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Tengah.


