KABAR KALIMANTAN1, Palangka Raya – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Tengah (Kalteng) menyampaikan, nilai transaksi saham pada bulan April 2025 di provinsi setempat mengalami peningkatan menjadi Rp670,83 miliar dari Rp212,54 miliar (yoy) atau naik 215,63 persen.
“Peningkatannya mencapai Rp458,29 miliar,” terang Kepala OJK Kalteng Primandanu Febriyan Aziz di Palangka Raya, Selasa (17/6).
Adapun jumlah nasabah Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD), baik perorangan maupun perusahaan terus mengalami peningkatan positif setiap tahunnya.
Menurutnya, hal ini sejalan dengan nilai penjualan produk yang meningkat Rp13,45 miliar atau 153,57 persen (yoy) dari yang awalnya Rp8,76 miliar menjadi Rp22,21 miliar.
“Hal ini menunjukkan sektor pasar modal sedang mengalami tren positif di wilayah Kalimantan Tengah,” ujarnya.
Kemudian jumlah investor Single Investor Identification/SID) pada sektor pasar modal juga mengalami perkembangan positif, terlihat dari jumlah investor saham hingga April 2025 mengalami peningkatan.
“Peningkatannya yaitu sebanyak 7.421 investor atau 7,25 persen (yoy) dari 102.341 investor menjadi 109.762 investor,” katanya.
Namun di sisi lain, diketahui jumlah nilai saham mengalami penurunan sebesar Rp308,78 miliar atau menurun 9,18 persen (yoy), yakni dari Rp3.362,90 miliar menjadi Rp3.054,11 miliar.
Lebih lanjut Primandanu menjabarkan, untuk mendorong pengembangan ekonomi daerah, OJK Kalteng terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui berbagai inisiatif strategis.
Salah satu upaya tersebut diwujudkan melalui optimalisasi peran Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan.
Selain itu, OJK Kalteng secara konsisten terus mendorong upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan kepada seluruh lapisan masyarakat.
Sumber: ANTARA