Menyesal Bikin Human Error, Lee Mason Mundur dari EPL

FacebookWhatsAppXShare

KABARKALIMANTAN1, London – Tepat Sabtu (18/2/2023) dini hari WIB, Lee Mason memutuskan keluar dari Premier League. Hal itu ia lakukan sebagai bentuk penyesalan atas human error saat memimpin laga Arsenal vs Brentford. Mason dihujat telah merugikan Arsenal.

Keputusan Mason disampaikan langsung oleh PGMOL (Professional Game Match Officials) atau badan yang menaungi wasit Premier League. Mereka mengkonfirmasi bahwa Mason telah mengundurkan diri dari organisasi. Keputusan untuk mundur itu membuatnya tidak bisa jadi wasit di Premier League lagi.

Padahal sebelum mengambil keputusan itu, Mason sudah mendapatkan skorsing dari PGMOL berupa pelarangan menjadi wasit VAR dalam beberapa pertandingan. Bagi Mason sendiri, hukuman itu dirasa belum cukup.

“Kami berterima kasih kepada Lee atas dedikasinya untuk pertandingan profesional dan berharap yang terbaik untuknya di masa depan,” tulis pernyataan resmi PGMOL.

Mason sebetulnya adalah wasit berpengalaman. Karier wasitnya sudah terhitung dua dekade lebih dan belasan tahun jadi wasit Premier League.

“Lee wasit Premier League yang sudah bekerja selama 15 tahun pada 287 pertandingan di divisi teratas Liga Inggris. Secara keseluruhan, kariernya di pertandingan profesional mencapai 500 pertandingan, sejak memulainya pada 1998,” kata PGMOL.

Hilang 2 Poin

Arsenal dipaksa puas dengan satu poin usai ditahan imbang Brentford dengan skor 1-1 dalam duel lanjutan Liga Inggris 2022-2023. The Gunners kehilangan dua poin berharga.

Hasil imbang ini buruk bagi Arsenal yang tengah bertarung dengan Manchester City di puncak klasemen sementara. Arsenal sedang memimpin, jadi hasil imbang kemarin membuat mereka kehilangan keunggulan signifikan.

Brentford menyamakan kedudukan delapan menit setelah Arsenal mencetak gol melalui Ivan Toney. Nah gol Ivan Toney inilah yang menimbulkan kontroversi.

Toney mencetak gol dengan menyundul umpan silang Christian Norgaard yang memanjakan penyerang. Sundulan dari jarak dekat membuat Aaron Ramsdale tidak berkutik.

Namun, gol tersebut sempat membuat laga terhenti selama beberapa menit. Wasit dan ofisial VAR perlu melihat tayangan ulang berkali-kali untuk melihat potensi offside.

Ada kemungkinan offside dari Pinnock dari tendangan bebas awal yang diambil oleh Mathias Jensen. VAR mengonfirmasi Pinnock aman, tapi ofisial Lee Mason ternyata lupa memasang garis offside untuk pergerakan Norgaard.

Beberapa saat setelah pertandingan, PGMOL menyampaikan permintaan maaf secara terbuka terkait kesalahan Mason. Mereka mengakui bahwa ada human error dalam pengambilan keputusan kemarin yang pada akhirnya merugikan Arsenal. Sayangnya, Arsenal tidak bisa mendapatkan 2 poin mereka kembali.

Apapun, integritas wasit yang punya rasa malu dan tanggung jawab ini patut direnungkan, terutama untuk wasit-wasit di Indonesia, serta pengurus teras yang diduga kerap “menekan” wasit.

FacebookWhatsAppXShare

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *