KABAR KALIMANTAN 1, Sampit – Ketua Komisi II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Juliansyah menyebutkan, sekarang BUMD di Kotim masih sebatas urusan PDAM saja, sementara sektor usaha lain masih banyak yang bisa dibarap namun tidak digarap.
“Sayang sekali padahal ini peluang sebenarnya yang bisa dijadikan terobosan,” kata Sekretaris DPC Gerindra Kotim ini, Jumat (1/4/2022).
Juliansyah mengaku, sudah menyuarakan hal itu berulang kepada pemerintah, khususnya BUMD. Namun, sejauh ini BUMD tidak ada pergerakan sama sekali.
“Harusnya kalau tidak ada gerakan, lakukan reposisi di struktur BUMD tersebut, sehingga BUMD ini bisa jadi kapal yang berlayar dengan nahkoda yang betulbetul mumpuni untuk menghasilan pundipundi keuangan bagi daerah,” kata Juliansyah.
Menurutnya, peluang menajnjikan yang bisa digarap Pemerintah Daerah kedepannya, membuka usaha di bawah BUMD yakni pabrik pengolahan minyak kelapa sawit (PKS).
DPRD mendorong agar Pemerintah Daerah berani mengambil kebijakan tersebut, salah satunya untuk mem bantu petani dan juga mendongkrak Pendapatan Asli Daedah (PAD) Kotim.
“Selama ini PAD bergantung kepada retribusi dan pajak-pajak kecil, sementara peluang yang besar belum digarap, salah satunya adalah BUMD bergerak di pengelolaan PKS. Apalagi dengan peluang kelapa sawit ini sangat menjanjikan kedepannya,” tegasnya. (DES)
