KABAR KALIMANTAN 1, Jayapura – Sukses tim sepakbola Papua merebut medali emas PON XX, makin lengkap dengan raihan gelar striker tersubur atas nama sang kapten, Ricky Ricardo Cawor (23).
Ricky membuyarkan ambisi anak-anak Aceh asuhan Fakhri Husaini membawa medali emas ke Tanah Rencong, lewat dua gol di laga final.
Eks juru gedor Persemi Mimika ini memborong seluruh gol, satu lewat titik putih di menit ke-4 setelah terjadi pelanggaran pemain belakang Aceh.
Sebuah gol lagi dicetak Ricky lewat tendangan keras dari luar kotak pinalti di menit ke-22. Tendangan itu memaksa penjaga gawang Aceh, Chairil Zul, memungut bola dari gawangnya.
Tambahan koleksi dua gol di partai final ini membuat Ricky mencatatkan namanya sebagai top skor alias striker tersubur cabang sepakbola putra PON XX Papua dengan 11 gol.
Hebatnya lagi, Ricky sekaligus memecahkan rekor sebagai striker tersubur sepanjang PON digelar sejak tahun 1948 di Solo!
Capaian Ricky (kelahiran Merauke 26 Januari 1998), melewati seniornya Boaz Salossa pada PON XVI Palembang 2004 dengan 10 gol, dan David Saidui pada PON XII 1993 Jakarta dengan 9 gol.
“Saya tidak ingin cepat puas dengan predikat top scorer. Saya akan berusaha untuk memberikan kemenangan bagi sepakbola Papua,” kata Ricky. “Saya ingin ikuti jejak sukses striker senior idola orang Papua, Kaka Boaz.”
Tim sepakbola Papua bertarung di laga pamungkas sepakboka putra Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Stadion Mandala, Jayapura, Kamis petang (14/10/2021), kontra tim Nanggroe Aceh Darusalam (NAD).
Bentrok dua tim dari daerah berstatus Otsus (otonomi khusus) itu dimenangi tuan rumah dengan skor 2-0.
Papua dikenal sebagai daerah produsen striker-striker andal. Dulu ada Adolf Kabo, lalu Noah Meriem, Izaak Fatary, sampai era Boaz Solossa.
Di antara mereka, Boaz yang relatif paling lama membela tim Merah Putih. Apakah Ricky akan mengikuti jejak Boaz? Kita lihat pembuktiannya.