Lapas Tarakan Gelar Pelatihan Produksi Amplang

FacebookWhatsAppXShare

KABAR KALIMANTAN1, Tarakan – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tarakan melalui Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Lapastar menggelar pelatihan bimbingan kemandirian bidang tata boga produksi amplang bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

“Saya menaruh harapan besar kepada para WBP agar memanfaatkan kesempatan ini sebagai sarana dalam aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi, khususnya di bidang kuliner dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),” kata Kepala Lapas Kelas IIA Tarakan Sutarno di Tarakan, Rabu (9/10), saat membuka kegiatan tersebut.

Hadir pada kegiatan ini jajaran pejabat struktural dan staf, instruktur pelaksana dari Rumah Produksi Lily Tarakan serta 10 WBP peserta pelatihan.

Kegiatan diawali dengan laporan Ketua Tim Persiapan yang disampaikan oleh Kepala Seksi (Kasi) Kegiatan Kerja (Giatja) Andhika Abrian, dilanjutkan perkenalan diri Instruktur pelatihan Eka Suryani.

“Harus sama-sama kita ketahui bahwa tujuan kami sebagai petugas pemasyarakatan sangat mulia, yakni ingin memberikan bekal pengetahuan dan ilmu keterampilan bagi saudara-saudara WBP,” kata Sutarno.

Hal tersebut dapat bermanfaat baik, kata dia, ketika masih berada di dalam lapas maupun nantinya ketika kembali ke tengah masyarakat.

“Kami sangat mengapresiasi dukungan instruktur pelaksana yang berkenan memberikan motivasi dan berbagi ilmu dalam pelaksanaan fungsi pembinaan kemandirian di lingkungan Lapas Kelas IIA Tarakan,” katanya.

Sutarno berpesan kepada para peserta pelatihan agar mengikuti seluruh rangkaian program pelatihan dengan baik.

“Saudara yang hari ini terpilih dari jumlah seribu lebih WBP sebagai peserta pelatihan harus selalu bersyukur, karena hal ini momentum bagi saudara untuk mendapatkan bekal, khususnya di bidang produksi olahan makanan ringan secara gratis tanpa dipungut biaya,” katanya.

Menurutnya, saat ini keterampilan di bidang tata boga pada era modern memiliki potensi yang sagat bagus sekali.

Pelatihan keterampilan produksi amplang akan dilaksanakan selama sembilan hari ke depan mulai 8 hingga 17 Oktober 2024.

Materi yang akan diberikan kepada peserta meliputi olahan makanan ringan berbahan dasar hasil ikan laut hingga kudapan rumput laut.

Kegiatan ini merupakan barometer keberhasilan Lapas Tarakan dalam melaksanakan fungsi pembinaan kemandirian sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan.

 

 

Sumber: ANTARA

FacebookWhatsAppXShare

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *