KABAR KALIMANTAN1, Sampit – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menggelar kegiatan edukatif kultural museum dan workshop atau lokakarya sebagai salah satu upaya pelestarian kebudayaan daerah.
“Kegiatan ini sarana edukasi yang kami adakan bagi para pelajar, mahasiswa maupun masyarakat umum, khususnya terkait benda-benda maupun keberadaan museum itu sendiri sebagai pusat pembelajaran sejarah dan budaya,” kata Kepala Disbudpar Kotim Bima Ekawardhana di Sampit, Rabu (17/7).
Edukatif kultural museum dan workshop digelar selama lima hari, yakni 16-20 Juli 2024 dan dipusatkan di Museum Kayu Sampit, Jalan Siswondo Parman Nomor 1.
Rangkaian kegiatan yang disiapkan antara lain, pemilihan duta museum, workshop, lomba karya seni limbah kayu, lomba desain batik dan lomba bercerita dengan tema benda koleksi museum.
Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan bazar kuliner, live music, lomba karaoke dan lomba cosplay dengan harapan dapat menarik lebih banyak masyarakat untuk datang sekaligus berkunjung ke Museum Kayu Sampit.
Bima menjelaskan, pemberian edukasi kepada generasi muda maupun masyarakat pada umumnya terkait keberadaan museum, erat kaitannya dengan pelestarian dan pewarisan kebudayaan.
Museum sebagai tempat penyimpanan, pengamanan, perawatan dan pelestarian hasil karya, cipta dan karsa manusia yang mengandung kearifan lokal yang dapat dimanfaatkan sebagai simbol identitas kehidupan masyarakat setempat.
Sudah semestinya museum bersentuhan langsung dengan generasi muda yang menempati posisi terbesar dalam masyarakat saat ini.
“Maka dari itu, kegiatan ini sebagai upaya mempromosikan museum bagi dunia pendidikan dan masyarakat umum, dimana museum terbuka untuk kepentingan pengembangan pembelajaran, edukasi sekaligus rekreasi,” ujarnya.
Ia menambahkan, melalui kegiatan ini pihaknya juga ingin memasyarakatkan museum sebagai tempat belajar dan penelitian dengan memanfaatkan benda koleksi museum yang dapat memberikan informasi baik berupa data, orang dan wujud tertentu.
Selain itu, memberikan pemahaman kepada para pelajar, mahasiswa dan masyarakat umumnya terkait sejarah Kotim yang berkaitan dengan benda-benda koleksi Museum Kayu Sampit.
Sumber: ANTARA