KABARKALIMANTAN1, PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya terus berkomitmen memperkuat program Kampung Iklim (Proklim) di tingkat kelurahan sebagai bagian dari upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim berbasis komunitas. Hingga 2024, Kota Palangka Raya telah memiliki 24 lokasi Proklim aktif.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya, Berlianto, menyampaikan hal ini saat Lokakarya Strategi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim, belum lama ini. Dari jumlah tersebut, 3 lokasi masuk kategori utama, 19 madya, dan 2 pratama.
“Palangka Raya juga telah dua kali menerima penghargaan sebagai pembina Proklim terbaik dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yaitu tahun 2022 dan 2024,” ungkapnya
Menurut Berlianto, kolaborasi dengan Borneo Nature Foundation (BNF) menjadi salah satu kunci penguatan implementasi Proklim di tingkat tapak. Lima kelurahan menjadi target sosialisasi lanjutan, yakni Kereng Bangkirai, Sabaru, Bukit Tunggal, Marang, dan Habaring Hurung.
“Program ini jadi instrumen penting untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat sekaligus menurunkan emisi gas rumah kaca secara langsung. ujarnya.
Ia berharap hasil lokakarya dapat menjadi masukan konkret dalam peningkatan kualitas pelaksanaan Proklim kedepan.
“Dengan dukungan semua pihak, kita bisa menciptakan masyarakat yang lebih tangguh terhadap perubahan iklim,”tutupnya.