KABARKALIMANTAN1, PALANGKARAYA — Masyarakat yang pulang kampung saat lebaran, tak jarang saat kembali di kota tempat mereka bekerja, akan datang bersama sanak saudara dari kampung halaman untuk bekerja bersamanya, maupun mengadu nasib mengais rejeki.
Menanggapi hal itu oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu, yang mengatakan bahwa peningkatan kedatangan kaum urban setiap pasca lebaran, merupakan fenomena yang biasa terjadi, dan pastinya ada penambahan setiap tahunnya.
Fenomena seperti ini menjadi kebiasaan masyarakat pasca lebaran, sehingga arus urbanisasi semakin meningkat. Seperti halnya di Kota Palangka Raya. Bahkan pemerintah kota pun menyambut para masyarakat yang datang untuk mengadu nasib mencari nafkah.
Namun lanjut Hera, tentu saja, pihaknya juga akan berupaya untuk mengontrol kedatangan kaum urban tersebut, dengan koordinasi menyeluruh antar instansi yang berkompeten dalam menangani hal tersebut.
Untuk itu akan berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), bersama dengan pihak kelurahan hingga RW/RT, agar dapat melakukan pemantauan kedatangan kaum urban tersebut, terutama bagi RT/RW harus memberlakukan ketentuan warga atau pendatang wajib melapor 1 x 24 jam.
“Nah, data para pendatang baru ini harus dilaporkan secara berjenjang. Mulai dari RT ke kelurahan, lalu dari kelurahan ke Disdukcapil, hingga akhirnya dilaporkan kepimpinan,”jelasnya.
Harus disadari sambungnya, disatu sisi kedatangan kaum urban tidak sedikit yang berdampak positif dalam mendukung dan menjadi penggerak perekonomian di suatu daerah. Contohnya, peluang mengembangkan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang digerakkan oleh kaum urban.
Tentu ada dampak positif, karena lapangan pekerjaan yang tersedia saat ini masih banyak membutuhkan tenaga kerja, misalnya, supir, karyawan toko, rumah makan dan lainnya, yang dapat menggerakkan perekonomian Kota Palangka Raya.
Terlebih tambah Hera, berbagai program terkait UMKM di Kota Palangka Raya saat ini terus didorong pengembangannnya. Bahkan banyak pihak diberikannya kemudahan untuk berusaha dan didukung dengan kemudahan permodalan. (GUS).