KABARKALIMANTAN1, Palangka Raya — Kepengurusan DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalimantan Tengah bakal berakhir. Untuk itu dalam waktu dekat akan digelar Musyawarah Daerah (Musda) untuk memilih ketua baru periode 2021-2026.
Walau hingga kini panitia pelaksana belum membuka pendaftaran secara resmi, namun berbagai nama sudah ramai diperbincangkan di media sosial.
Menanggapi hal itu ketua panitia pelaksana atau organizing comittee (OC) Edy Sahbana mengakui, sejumlah kandidat memang sudah bermunculan seperti Said Abi Nazar, Alfian Mawardi, Tri Bintang Wigustiar, Rahmad Handoko dan Eddy Rustian.
“Ini hanya nama yang muncul karena pendaftaran belum dibuka. Waktu pendaftaran masih dalam pembahasan, tetapi ditutup H-sepekan,”kata Edy, di Palangka Raya.
Jika tidak ada aral melintang, Musda akan digelar di Palangka Raya pada 26-27 November mendatang. Dari 94 Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP), baru 37 OKP yang sudah diverifikasi dan verifikasi akan terus dilakukan hingga dua pekan sebelum kegiatan.
Jika sampai batas waktu yang telah ditentukan, masih ada SK OKP yang belum diverifikasi, maka tidak memiliki hak untuk memberikan suara dan statusnya hanya sebagai peninjau. Verifikasi terhadap SK terbaru OKP, berdasarkan hasil Rapimpurda.
Sementara itu Ketua panitia pengarah atau steering comittee (SC) Ahmad Syarif menyatakan, pihaknya memang belum memberikan pendaftaran. Namun yang pasti, syaratnya tetap mengacu pada AD/ART dan rekomendasi dari DPD KNPI kabupaten/kota serta OKP
Adapun syarat-syaratnya, diantaranya berusia maksimal umur 40 tahun, pernah jadi pengurus di salah satu OKP yang berhimpun di bawah KNPI ataupun pernah menjadi pengurus KNPI di provinsi ataupun kabupaten/kota. Terutama mendapatkan rekomendasi dari tiga DPD KNPI kabupaten/kota dan 5 rekomendasi OKP provinsi.
“Jika tidak memenuhi syarat tersebut, secara administrasi gugur. Syarat ini tercantum di AD/ART dan peraturan organisasi,”tegas Syarif.
Diakui Syarif, kepengurusan KNPI Kalteng dibawah kepemimpinan Rahmad Handoko, sebenarnya telah berakhir 22 Oktober lalu, tetapi dalam AD/ART, masih diberi kegiatan administrasi, dalam kurun waktu 6 bulan.
Syarif bersyukur sebab di Kalteng tidak ada dualisme kepemimpinan seperti di daerah lain. Hingga kini mereka tetap “berkiblat” kepada Ketua Umum DPP KNPI Noer Fajrieansyah. (TVA)