KABAR KALIMANTAN1, Augsburg – Sebuah video bersejarah beredar di Jerman, pekan lalu. Wasit Matthias Jöllenbeck menghentikan laga Bundesliga sejenak pada menit ke-65 agar Moussa Niakhate berbuka puasa.
Bek tengah FSV Mainz 05 itu pun meneguk sebotol air, setelah itu ia mengucapkan terima kasih kepada sang wasit.
Di bulan suci Ramadhan ini, semua umat Islam wajib menjalankan ibadah puasa. Termasuk para pesepak bola beragama Islam yang berkompetisi di benua Eropa.
Menjalankan puasa saat sedang bertanding tentu hal yang sangat berat dilakukan. Apalagi mereka harus meminta jeda waktu ke wasit agar diizinkan berbuka puasa saat bertanding.
Alhasil momen di pertandingan pekan lalu antara Augsburg vs FSV Mainz 05 itu viral. Jöllenbeck dipuji karena peduli,
Niakhate dipuji karena patuh pada aturan agama, meski berat.
Seusai kapten Mainz 05 itu minum, para suporter di tribun pun menyukainya, meski dia tim lawan.
Media-media di Jerman menyebut ini momen bersejarah karena baru pertama kali sebuah laga di Bundesliga dihentikan untuk memberikan waktu kepada pemain muslim berbuka puasa.
Laga ini kemudian dimenangkan oleh tuan rumah Ausburg dengan skor 2-1. Dua gol Ausburg dicetak oleh Jeffrey Gouweleeuw dan Ruben Vargas. Sedangkan gol Mainz 05 dicetak Silvan Widmer.
Komentar di luar negeri pun heboh. “Pujian untuk Matthias Jöllenbeck. Hiduplah spirit damai ala Ubuntu,” ujar Usher Komuhisha, jurnalis Afrika yang karyanya bertebaran di CNN, ESPN, Al Jazeera, BBC, juga Skysports.
Sheikh Aamir, lain lagi. Politisi yang juga anggota Kongres Nasional India, memanfaatkannya untuk kritik.
“Bisakah kau bayangkan skenario itu terjadi di India,” ujarnya sembari menyertakan tagar #MuslimunderattackInIndia.
Fans Westham justru tak terkejut. “Kami justru terkejut gembira jika West Ham mengontrak Moussa Niakhate dan Jeremiah St. Juste ahead of this summer. Pertahanan Mainz tercatat sebagai nomor 3 terbaik di Bundesliga,” tulis akun Westham Fans.