KABARKALIMANTAN1, Banjarmasin – Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Supian HK menuturkan perjuangan untuk memenuhi tuntutan Amanat Penderitaan Rakyat (Ampera) masih aktual hingga saat ini.
“Sebelum terpenuhinya kesejahteraan yang berkeadilan dan keadilan yang berkesejahteraan, perjuangan untuk memenuhi tuntutan Ampera masih aktual,” kata Supian di Gambut, Kalimantan Selatan, Jumat (10/2/2023).
Penyataan Ketua DPRD Kalsel itu terkait mengenang Pahlawan Ampera yang juga mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin, Hasanuddin Bin Haji Madjedi (Hasanuddin HM) pada 57 tahun lalu.
Supian pun mengajak seluruh pihak untuk mengenang perjuangan Pahlawan Ampera memenuhi tuntutan kesejahteraan dan keadilan bagi rakyat Indonesia.
“Kalau kita maknai secara lebih mendalam, Ampera tersebut identik dengan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia,” ucap Supian.
Pahlawan Ampera Hasanuddin HM gugur usai terkena tembakan di depan/dekat Toko Roti Men Sing kawasan Jalan Pangeran Samudera Banjarmasin pada 10 Februari 1966.
Ketika itu almarhum memegang sebuah spanduk bertuliskan “Hanya Satu Pilihan, Jadi Bangsa Asing atau Indonesia”, ia bersama sejumlah rekan perjuangannya, setelah demonstrasi dari Konsolat Republik Rakyat Tjina (RRT/RRC) dari Jalan Pacinan Laut Banjarmasin.
Menyusul juga gugur mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) Jakarta, Arief Rahman Hakim.
Kedua Pahlawan Ampera itu gugur ketika Angkatan 66 bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) berupaya menegakkan keadilan dan kebenaran di Tanah Air Indonesia dari Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G 30 S/PKI). (ant)
