Kalimantan Tengah

Keren, STIH Tambun Bungai Juara Debat Hukum

KABARKALIMANTAN1, Palangka Raya — Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Tambun Bungai Palangka Raya berhasil meraih juara umum dalam kompetisi debat hukum yang diselenggarakan Fakultas Dharma Sastra Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Tampung Penyang Palangka Raya, beberapa waktu lalu.

Tim debat STIH yang terdiri Lerry Bungas, Muhammad Habibi dan Junti Piluba Pramedia berhasil membuat tim Fakultas Dharma Sastra IAHN TP, Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis IAIN Palangka Raya dan Fakultas Hukum Universitas Palangka Raya (UPR), tak berkutik.

Lerry Bungas mengaku senang, karena ia dan rekan-rekannya bisa mempersembahkan prestasi terbaik bagi kampus tercinta sehingga dapat membuat kampus bangga. “Ini kemenangan dan kebanggaan buat kita semua. One for all and all for one,”kata Lerry, di Palangka Raya.

Hal senada diungkapkan Habibi. Apalagi debat hukum kali ini, pertama yang diikutinya. Tentunya, sebagai mahasiswa hukum yang kuliah STIH Tambun Bungai, menang dalam kompetisi ini menjadi motivasi tersendiri baginya.

Ketika menang dan berhasil mengalahkan tim-tim lawan, rasa bangga pasti ada ditambah dukungan pimpinan kampus, dosen dan mahasiswa yang luar biasa kepada Tim debat STIH Tambun Bungai.

Saat debat pertama mereka dapat tema pro dan kontra pertambangan emas ilegal. Debat Kedua, pro dan kontra COVID-19, sebagai force major dalam pengabaian kewajiban.

Kemudian ladang berpindah dengan cara dibakar. Terakhir penyalahgunaan wewenang sebagai tindak pidana korupsi atau kesalahan administrasi biasa.

“Setelah menjalani proses debat, kita jadi belajar banyak untuk menyajikan argumentasi hukum yang konstruktif sesuai skema debat yang ditentukan oleh panitia,”ujarnya.

Mereka berharap kemenangan ini dapat berkontribusi dalam mengangkat nama kampus dimata masyarakat.

Sementara itu Wakil Ketua III STIH Tambun Bungai Palangka Raya, Kemilau Mutik yang juga merupakan dosen pendamping bersama Endas Trisniwati, menyatakan, bahwa performa mahasiswanya saat debat patut diacungkan jempol. Dari sesi putaran awal debat, selalu menjadi tim terbaik.

Bahkan dewan juri yang terdiri Agustina D Leluni, dari Kanwil Hukum dan HAM,
Aprianto Debon, lawyer dan Ben Fridel Nazario, notaris, menilai tim STIH cukup matang dalam argumentasi, sehingga layak menjadi juara.

Walau sejak awal pimpinan civitas tidak pernah menargetkan kemenangan, tetapi ternyata tim debat mampu menunjukkan kemampuannya di hadapan peserta lainnya.

Apalagi sebelum debat, setiap malam dosen pendamping dan mahasiswa melalui zoom selalu mempersiapkan materi yang akan diperdebatkan. Selain itu selalu membangun kekompakan dan chemistry.

Dengan kemenangan ini, menjadi motivasi bagi STIH, untuk bisa menjadi yang terbaik. Terlepas dari semua kekurangan, polemik dan konflik yang ada dan pernah dialami STIH, namun tidak membuat STIH terpuruk, bahkan lebih terpacu untuk membuktikan eksistensi ke masyarakat.

Dosen pendamping Endas menambahkan, penampilan mereka outstanding, tenang, tegas dan lugas dalam menyampaikan argumentasi hukumnya. (TVA)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!