KABAR KALIMANTAN1, Kuala Kurun – Sebuah jembatan di Desa Tumbang Maraya, Kecamatan Damang Batu, Kabupaten Gunung Mas (Gumas) ambruk. Jembatan ini merupakan akses jalan darat menuju empat desa, yakni Tumbang Maraya, Karetau Sarian, Tumbang Anoi, dan Tumbang Mahuroi.
”Saya sudah menerima laporan dari Kepala Desa (Kades) Tumbang Maraya bahwa jembatan disana dalam keadaan ambruk. Jembatan itu merupakan akses utama menuju keempat desa,” ucap Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gumas Untung Jaya Bangas, Selasa (9/8).
Politikus Partai Demokrat ini mengatakan, masyarakat di empat desa yang ingin bepergian ke Kelurahan Tumbang Miri dan Kota Kuala Kurun sangat bergantung pada jembatan itu, karena tidak ada akses lain selain melalui jalan darat.
”Terkait jembatan yang ambruk ini, saya sudah menelpon Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Kabid Bina Marga Bambang Jaya. Mereka menyampaikan akan segera memperbaiki jembatan yang dibangun diatas Sungai Maraya ini,” tuturnya.
Selain itu, lanjut dia, ketika pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS), juga sudah dibahas terkait jembatan itu. Sudah ada dana yang dianggarkan untuk penanganan jembatan tersebut, melalui dana tanggap darurat.
”Dari DPU siap untuk memperbaiki jembatan itu walaupun sifatnya darurat saja,” tutut Legislator dari daerah pemilihan (dapil) III mencakup Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Damang Batu, dan Miri Manasa ini.
Saat ini, kata dia, penanganan jembatan sifatnya darurat, dengan konstruksi kayu. Kalau membangun jembatan rangka baja atau cor beton, itu melalui proses yang panjang, mulai perencanaan, lelang, dan proses pengerjaan yang lama. Sedangkan sekarang ini, warga di empat desa membutuhkan akses melewati jembatan itu.
”Untuk sementara, bagi warga dari empat desa yang melintas bisa menggunakan jembatan darurat. Mudahan-mudahan tahun depan, bisa dianggarkan dana untuk pembangunan jembatan permanen,” terangnya.
Dia menambahkan, penyebab ambruknya jembatan berkonstruksi kayu ini karena banjir dan usia jembatan yang sudah lama yakni hampir 15 tahun, dengan kondisi kayu jembatan yang sudah lapuk.
”Memang kondisi jembatan tersebut sudah tidak nyaman untuk dilalui, baik itu kendaraan roda dua maupun roda empat,” tandasnya. (okt)
