Manca

Isu Rasis Kandas, Ismail Sabri Jadi PM Baru Malaysia

KABARKALIMANTAN1, Kuala Lumpur – Video lama terkait demo yang dipimpin Ismail Sabri Yaakob dkk yang dianggap berbau rasis, akhirnya kandas. Isu yang ditiupkan 2 hari lalu, gagal mengganjal Ismail Sabri menjadi Perdana Menteri (PM) baru Malaysia.

Ia mendapat restu Raja Malaysia, menggantikan Ketua Partai Perikatan Nasional (PN) Muhyiddin Yassin yang mundur, Senin (16/8/2021) karena kehilangan suara mayoritas di parlemen. Siapakah Ismail Sabri sebenarnya?

Ia sebenarnya merupakan mantan wakil PM di era Muhyiddin. Pria kelahiran 18 Januari 1960 ini mendapat dukungan mayoritas di parlemen. Sebanyak 114 anggota parlemen memilihnya untuk menjadi PM selanjutnya. Parlemen memilihnya karena ia dinilai cinta warna lokal Melayu (mayoritas), dan kini bisa bekerjasama dengan warga non-Melayu di Negeri Jiran itu.

Ismail Sabri akan menjadi PM ke-9 Malaysia dan dilantik hari ini, Sabtu (21/8/2021) pukul 14.30 WIB. Hal ini sekaligus menjadi tanda kembali berkuasanya Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), mengingat jabatannya sebagai wakil presiden partai.

Seperti diketahui, UMNO pernah berkuasa di Malaysia sejak 1957 hingga 2018. UMNO sendiri kalah pemilu tiga tahun lalu karena kehilangan kepercayaan rakyat akibat skandal korupsi terbesar dalam sejarah Malaysia, 1MDB.

Sejak 1985, Ismail Sabri (61) bekerja sebagai pengacara. Setelah terjun ke dunia politik, jebolan Fakultas Hukum Universitas Malaya ini sempat memegang beberapa jabatan menteri di pemerintahan Malaysia.

Ia sebenarnya juga sosok yang juga cukup kontroversial. Pada tahun 2015, saat menjabat sebagai menteri perdagangan, ia menimbulkan kontroversi ketika mendesak konsumen Melayu untuk memboikot bisnis China yang mengambil untung terlalu besar.

Tak berhenti di sana,ia juga dikecam karena mendukung industri vaping, yang didominasi oleh orang Melayu. Padahal ada peringatan kesehatan dari kementerian kesehatan.

Dalam jajak pendapat 2018, Ismail Sabri sempat membuat pernyataan kontroversial. Ia memperingatkan bahwa setiap satu suara untuk oposisi, akan sama dengan menghilangkan hak istimewa yang diberikan kepada orang Melayu di bawah program tindakan afirmatif, yang telah berlangsung selama beberapa dekade.

Isu rasis Sabri menguat saat ia memimpin demonstrasi sebagai tanggapan atas ratifikasi pemerintah Malaysia yang baru terhadap konvensi PBB yang dikenal sebagai Konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial (ICERD).

Ismail Sabri, memimpin demo terkait ICERD. (Foto: FB Ismail Sabri)

Saat itu, Ismail Sabri menyebut beberapa universitas negeri, lembaga pemerintah Malaysia, lembaga federal dan program sistem pendidikan, yang menyatakan bahwa semuanya milik orang Melayu.

“MRSM dulunya untuk orang Melayu. Tapi sekarang, Wakil Presiden bukan di antara orang Melayu dan melakukan kampanye di sekolah-sekolah Tamil dan lainnya, sehingga banyak orang India yang akan masuk MRSM. Saya dulu bertanggung jawab atas MARA. Saya melakukan ini untuk orang Melayu,” ucap Sabri waktu itu.

Sebelum menjadi wakil PM, di kabinet Muhyiddin Maret 2020, ia sempat menjadi menteri pertahanan. Ia menjadi wajah pemerintah terkait pandemi.

Kemudian anggota parlemen Bera ini dipromosikan menjadi wakil perdana menteri pada Juli, saat Muhyiddin berusaha untuk meraup dukungan dari UMNO. Kala itu suara Muhyiddin mulai menipis di parlemen.

 

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!