Inspirasi Achraf Hakimi, Putra Pasangan Ibu ART dan Ayah PKL

FacebookWhatsAppXShare

KABARAKALIMANTAN1, Doha – Bintang tim nasional Maroko, Achraf Hakimi Mouh (24) yang akrab disapa Arra, membawa inspirasi bagi orang-orang yang termarjinalkan. Orang-orang pinggiran. Siapa sangka, pria berdarah Maroko tapi lahir di Madrid (Spanyol) itu putra dari pasangan orangtua sederhana.

Sang ayah, Hassan Hakimi, adalah seorang pedagang kali lima (PKL). Guna mencukup kebutuhan keluarga, sang ibu, Saida Mouh, bekerja sebagai pembantu atau asisten rumah tangga (ART). Mereka adalah imigran Maroko yang mengadu nasib di Spanyol. Arra kecil tak malu dengan masa lalu mereka.

“Begitu pula Arra yang sekarang dan selamanya. Mereka adalah adalah cinta saya. Tanpa mereka, saya takkan pernah bisa seperti sekarang. Saya hanya berusaha membahagiakan mereka meski tak pernah merasa mampu membayar apapun yang telah mereka berikan kepada saya,” ujar Hakimi merendah.

Dengan gelimang uang seperti sekarang (gaji Rp 23 miliar setahun), Arra telah mengangkat derajat orangtuanya. Ia tak sedikit pun berusaha menyembunyikan masa lalu keluarganya yang dulu miskin.

Maroko menang atas Spanyol, hal pertama yang dilakukan Arra adalah berlari ke arah tribun, di mana sang ibu berada. Ia lantas mencium wanita yang telah memberinya air susu kepada Arra kecil dan kakak-adiknyanya, Nabil-Widad Hakimi. Orangtua yang merawatnya dengan kasih sayang.

Banyak Pujian

Atas aksinya itu, Arra mendapat banyak pujian. Banyak yang terharu. Ia tak hanya mengantarkan Maroko lolos ke perempat final Piala Dunia 2022. Arra sekaligus memuliakan ibunya.

Maroko sukses melaju ke perempat final Piala Dunia 2022 setelah mengalahkan Spanyol di babak 16 besar Piala Dunia 2022, Selasa (6/12) dini hari WIB, lewat drama adu penalti.

Arra ikut berkontribusi lantaran menjadi penendang ke-4 dan menjadi penentu kemenangan Maroko atas Spanyol. Pemain Paris Saint-Germain (PSG) ini bukan sekali mencium ibunya di Piala Dunia 2022. Sebelumnya saat Maroko menang atas Belgia dan lolos ke 16 besar Hakimi juga memeluk dan mencium ibunya.

“Saya tidak pernah malu untuk berbicara tentang masa lalu saya dan keluarga saya. Ayah saya adalah pedagang kaki lima dan ibu saya dulu bekerja sebagai pembantu. Mereka rela sangat menderita untuk saya. Mereka berkorban agar saya bisa berlatih dan bermain sepak bola,” ucap Arra kepada Al Jazeera Qatar dikutip dari Besraha.

Kerja keras ayah dan ibunya akhirnya mampu mengantarkan Arra bergabung dengan Akademi Real Madrid. Kemudian setelah lulus dia bermain di tim utama Real Madrid dan berhasil memenangkan Liga Champions 2016.

Arra kemudian dipinjamkan ke Borussia Dortmund selama 2 musim. Lalu dia dikontrak oleh Inter Milan pada musim panas 2020. Kemudian Hakimi dibeli oleh PSG pada 2021.

Ia kini menikmati hidup bersama Hiba Abouk (istri yang juga seorang artis berdarah Spanyol) dan anaknya, Achraf Junior. Arra mengajarkan mereka cinta dan penghormatan atas jasa-jasa orangtua.

FacebookWhatsAppXShare

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *