KABARKALIMANTAN1, Katingan — Juru Bicara Fraksi Partai NasDem DPRD Kabupaten Katingan, H. Fahmi Fauzi, S.Hut, menekankan perlunya pemerintah daerah menghadirkan program-program yang berdampak langsung bagi masyarakat, menyusul capaian realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada APBD Tahun Anggaran 2024 yang dinilainya masih rendah.
Fahmi menyebutkan, dari target PAD sebesar Rp 68,16 miliar, realisasinya baru mencapai sekitar 57,79 persen. Kondisi ini menunjukkan perlunya inovasi dan langkah strategis untuk meningkatkan pendapatan daerah.
“Pemkab Katingan diharapkan mampu mencari solusi kreatif dan melakukan kolaborasi agar PAD meningkat, sekaligus menghadirkan program-program yang nyata manfaatnya bagi masyarakat,” ujarnya dalam Rapat Paripurna DPRD Katingan, baru-baru ini.
Ia menyoroti adanya defisit anggaran sebesar Rp 1,94 miliar dalam APBD 2024, serta Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) sebesar Rp 54,68 miliar. Menurutnya, kondisi ini menunjukkan perlunya perencanaan anggaran yang lebih tepat sasaran.
“Silpa sebaiknya dialokasikan untuk pembangunan dan program yang langsung dirasakan masyarakat,” tegasnya.
Meskipun Kabupaten Katingan kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI untuk kesepuluh kalinya, Fahmi mengingatkan bahwa masih ada pekerjaan rumah terkait kepatuhan dan sistem pengendalian internal.
Ia menekankan agar seluruh temuan audit segera ditindaklanjuti untuk memperkuat akuntabilitas dan efektivitas pengelolaan keuangan daerah.
“Ke depan, pengelolaan anggaran harus lebih tepat waktu, terencana, dan fokus pada kepentingan publik. Dengan demikian, setiap rupiah dari APBD dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Katingan,” pungkasnya.
