KABARKALIMANTAN1, Palangka Raya —Keberhasilan Marvel Eliezer Lesa masuk tim Madura United U-18, menyita perhatian salah satu Anggota Komite Eksekutif (Exco) Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kalimantan Tengah Hatir Sata Tarigan.
Menurut Sekjen Gerakan Sepakbola Wanita Indonesia (GSWI) Pusat ini, keberhasilan Marvel hingga bisa lolos sebagai pesepakbola junior profesional, tak lepas dukungan penuh orangtuanya, yang rela melepas anaknya demi mewujudkan mimpi.
Sebab saat itu batin Marvel sempat bergumul antara pilihan melanjutkan pendidikan reguler hingga meraih gelar sarjana atau menjadi seorang pemain sepakbola yang andal.
“Setelah tamat SMP, orangtuanya memang ada konsultasi ke kita, karena ada keinginan Marvel untuk mengembangkan bakat sepakbolanya,”kata Hatir, Rabu (20/10/2021).
Akhirnya Hatir merekomendasikan untuk masuk Sekolah Sepak Bola (SSB) di Malang dan menghubungi mantan pelatih PON Kalteng, agar bisa memfasilitasi bertemu Aji Santoso pemilik SSB di sana.
“Waktu itu, kita tanya sama Marvel, ternyata benar-benar ingin menjadi pemain sepakbola dan orangtuanya minta pendapat lalu kita dorong ke Malang,”ujar Hatir.
Ternyata keputusan Marvel memilih sekolah Aji Santoso International Football Academy (ASIFA), tidak sia-sia bahkan membuahkan hasil yang sangat membanggakan. Walau membutuhkan biaya yang cukup besar. Tetapi, terbayarkan dengan kerjakeras Marvel, setelah dikontrak Klub Sape Kerab.
Hatir bilang, Marvel memang benar-benar konsisten dengan pilihannya untuk menjadi pesepakbola profesional. Terbukti saat latihan diliburkan karena pandemi, Marvel tetap gigih berlatih sendiri.
“‘Perkembangan Marvel terus kami pantau melalui video rekaman. Marvel membuat pilihan luarbiasa di SSB. Kalau memang pilihannya, jadi jangan tanggung-tanggung,”ucap Hatir.
Bahkan penggiat dan pemerhati sepakbola ini berharap Marvel dapat menjadi ikon sepakbola dari Kalimantan Tengah, agar bisa memotivasi generasi muda lain yang ingin terjun di cabang olahraga ini, sehingga suatu saat Kalteng Putra diisi pemain daerah. (TVA)