KABARKALIMANTAN1, PALANGKA RAYA— Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Utara (Barut) menggelar doa bersama lintas agama untuk korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, di Arena Tiara Barut, Rabu (4/10/2022) malam.
Doa bersama dihadiri antara lain wakil bupati Sugianto Panala Putra, ketua DPRD Merry Rukaini, sekda Muhlis, tokoh agama, masyarakat dan adat, mahasiswa serta pelajar.
“Atas nama masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Barito Utara mengucapkan berduka yang mendalam atas meninggalnya 180 orang suporter dan 2 orang anggota Polri pada kejadian di stadion Kanjuruhan,”ucap Sugianto Panala.
Tak lupa Sugianto menyampaikan pesan bupati Nadalsyah untuk pencinta olahraga di Kabupaten Barito Utara, Asosiasi Kabupaten (ASKAB), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), seluruh ofisial dan tim serta seluruh masyarakat Barito Utara, agar tidak mengikuti hal tersebut.
Untuk seluruh stakehorder dan tokoh agama, masyarakat dan pemuda, Nadalsyah juga berpesan dapat membantu pemerintah dalam mensosialisasikan nilai-nilai adat dan budaya yang dimiliki sehingga di Kabupaten Barito Utara tidak terjadi seperti di Malang.
Semestinya olahraga sepakbola menjadikan alat untuk mempersatukan masyarakat antara daerah bahkan bangsa. Namun hal tersebut terkadang tidak sejalan dengan sifat fanatisme suporter terhadap tim kebanggaan masing-masing.
Sebab, dengan kecintaan tersebut bisa berubah menjadi rasa marah jika tim kebanggaannya kalah dalam suatu pertandingan.
Kapolres Barut AKBP Gede Pasek Muliadnyana, meminta untuk bersama-sama memanjatkan doa bagi para korban tragedi sepakbola Kanjuruhan.
Kapolres meminta kepada seluruh elemen, para tokoh dan pemuda untuk sama-sama menyatukan energi dalam menjaga kebersamaan, persatuan dan situasi di wilayah Barito Utara agar tetap aman dan kondusif.