KABAR KALIMANTAN1, Hulu Sungai Tengah, Kalsel – Dinas Perdagangan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Disdag HST) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mengunjungi kantor Pertamina di Banjarmasin, guna menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait harga Liquefied Petroleum Gas (LPG) tiga kilogram yang mahal pada tingkat eceran.
“Ini merupakan upaya kami untuk mencarikan solusi atas keluhan masyarakat,” kata Kepala Bidang Perdagangan Disdag HST Aris Waluyo di Barabai, Hulu Sungai Tengah, Kamis.
Disdag Kabupaten HST telah melakukan kunjungan ke Pertamina sejak akhir Maret 2025 yang menghasilkan usulan penambahan kuota LPG subsidi 3 kg dapat dilakukan jika ada kelangkaan di daerah.
Dalam hal pengawasan, kata Aris, kewenangan pihak Pertamina disebutkan hanya sampai ke titik pangkalan tidak termasuk pedagang eceran, sehingga disarankan untuk membentuk satuan tugas (Satgas) di daerah berkoordinasi dengan pihak Pertamina.
“Setelah kunjungan itu, kami tengah menyusun surat edaran terkait harga eceran tertinggi (HET) LPG 3 kg di daerah yang diharapkan dapat dijalankan semua pihak, termasuk pengecer,” ujar Aris.
Sementara itu, salah satu warga Pandawan Ulfah menyebutkan harga LPG 3 kg mencapai Rp30 ribu-Rp35 ribu per tabung yang telah berlangsung sudah lama tanpa mengalami penurunan pada tingkat eceran.
Sedangkan pada tingkat pangkalan yang menjual sesuai HET, kata Ulfah, persediaan tabung LPG ukuran 3 kg sering kali kosong sehingga dirinya terpaksa membeli ke pedagang eceran dengan harga yang jauh lebih mahal.
“Kondisi ini sudah berlangsung hampir satu tahun, sehingga menyulitkan ekonomi kami. Semoga ada solusi dari pemerintah karena gas LPG 3 kg ini sudah jadi kebutuhan pokok masyarakat,” ujar Ulfah.
Sumber: ANTARA
