Disanksi Berat PDIP, FX Rudy: Ikut Bu Mega, Dibunuh Pun Siap!

FacebookWhatsAppXShare

KABARKALIMANTAN1, Jakarta – Karakter Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, tak berubah. Dikenai sanksi berat dan peringatan terakhir buntut pernyataannya mendukung Ganjar Pranowo untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, pernyataannya masih keras.

Sanksi terhadap Rudy itu jauh lebih berat dari sanksi PDIP pada Ganjar, yang dijatuhkan sehari sebelumnya. Ganjar mendapat sanksi teguran lisan, usai menyatakan siap jika dicalonkan maju di Pilpres 2024 oleh Megawati Soekarnoputri.

“Sanksi untuk Pak Rudy berbeda sebab dia kader senior. Tentu sanksinya harus lebih berat. Kami jatuhkan sanksi keras, sekaligus peringatan terakhir kepada FX Rudy,” kata Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komaruddin Watubun di kantor pusat PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2022).

Alasan Komaruddin memberi sanksi berat karena pernyataan Rudy dianggap melangkahi wewenang Ketua Umum Megawati, usai menyatakan mendukung Ganjar.

Komaruddin memahami setiap kader partainya boleh jadi memiliki jagoan untuk didukung. Namun kader dilarang menyatakan dukungan tersebut sebelum ada instruksi dari Ketua Umum. “Kita hanya siap barisan, ketika Ibu Mega mengumumkan siapapun, cocok atau tidak cocok, kita harus laksanakan,” katanya.

Sedangkan, sanksi ringan terhadap Ganjar karena pernyataan Gubernur Jawa Tengah itu hanya menjawab pernyataan wartawan. Sebagai informasi, pernyataan Ganjar siap maju di Pilpres itu disampaikan di salah satu televisi swasta beberapa waktu lalu.

Komaruddin menegaskan, Ganjar tak mendeklarasikan dirinya untuk maju di Pilpres. Pernyataan itu dinilai tidak keliru sebab setiap kader memang harus siap jika diusung partai pada level apapun.

“Jadi tidak ada pelanggaran yang dilakukan. Kesalahan Pak Rudy, ia mengungkapkan calon kepada calon tertentu. Itu yang dilarang oleh keputusan kongres,” katanya. “Itu hanya bisa disampaikan Ibu Mega, pada waktunya.”

FX Rudy Punya Prinsip

Setelah dijatuhi sanksi berat, Rudy bisa menerima dan mengatakan dirinya masih berkomitmen terhadap Ketua Umum partai. “Sanksi keras dan terakhir itu saya terima dengan penuh tanggung jawab,” kata Rudy di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/10).

Sehari sebelumnya, Selasa (25/10), sebelum berangkat ke Jakarta, Rudy membuat pernyataan keras. Ia menegaskan, sebagai kader partai ia siap dibuang, dibui, dan dibunuh sebagaimana diajarkan Presiden Soekarno.

“Jadi kader partai harus siap 3B. Dibuang, dibuang ide-idenya. Siap dibunuh, dibunuh karakternya. Siap dibui, maksudnya dikungkung, tidak ke mana-mana,” katanya. “Sekarang jaman media sosial, saya tambahi satu lagi. Harus siap dibully. Ha ha ha. ”

Kemarin Rudy memenuhi undangan yang diteken Ketua DPP PDIP bidang Keanggotaan dan Organisasi, Sukur H Nababan dan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, dengan tanpa beban.

“Nggak ada persiapan apa-apa. Orang kalau sudah punya prinsip, punya sikap, punya komitmen kepada ketua umum PDIP, harus siap menerima reward dan punishment,” katanya.

Pemanggilan itu buntut dari pernyataan Rudy yang mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres di Pilpres 2024. “Kalau Pak Ganjar siap nyapres dan Ketua Umum (Mega) memberikan rekomendasi, tidak hanya sejuta persen, kita berikan untuk memenangkan menjadi presiden,” kata Rudy, Kamis, (20/10).

FacebookWhatsAppXShare

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *