KABARKALIMANTAN1, Tangsel – Samuel Hutabarat tak kuasa menahan tangis ketika menerima ijazah sang putra, (alm) Brigadir Novriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J, dalam acara wisuda Universitas Terbuka (UT) di Pamulang, Tangerang Selatan, Selasa (23/8/2022).
Brigadir J adalah korban pembunuhan oleh atasannya sendiri, eks Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022. Kasusnya selama lebih dari sebulan menjadi isu nasional sebab menyeret puluhan polisi, dari level tamtama hingga jenderal.
Suasana kampus UT memang tampak lebih ramai dari biasanya. “Iya, itu normal kalau hari wisuda. Tapi kayaknya kemarin lebih ramai dari wisuda biasanya. Mungkin juga karena ada keluarga almarhum Brigadir J. Banyak media yang datang meliput,” ujar Heri Supriadi, karyawan UT saat dihubungi redaksi, Rabu (24/8/2022) pagi.
Samuel mengungkapkan 3 keinginan terakhir anaknya sebelum meninggal dunia. “Dua hal yang belum tercapai sudah dia dipanggil oleh Tuhan. Pertama, dia belum mendapat ijazah SH-nya. Kedua, dia rencana mau menikah tahun depan. Ketiga, ia ingin lanjut kuliah S2,” sebut Samuel.
Mahasiswa Cerdas
Selama menjalankan tugas sebagai polisi dan ajudan Ferdy Sambo, Brigadir J juga menempuh pendidikan untuk mendapat gelar Sarjana Hukum. Hal inilah yang kemudian menjadi keinginan terakhir pria yang meninggal dunia.
Pihak Universitas Terbuka mengkonfirmasi, Brigadir J tercatat sebagai wisudawan setelah menempuh pendidikan Ilmu Hukum. “Beliau tercatat sebagai mahasiswa Universitas Terbuka sejak tahun 2015 dan berhasil menuntaskan studinya di UT pada bulan April 2022 dengan IPK 3.28, sangat memuaskan,” lanjut Heri Supriadi.
Samuel mengatakan, meski pintar, anaknya baru bisa menyelesaikan studinya selama 7 tahun karena sering keluar daerah demi pekerjaan. Semasa hidupnya mendiang menceritakan kepada keluarga, bahwa dirinya memiliki nilai yang memuaskan dan akan diwisuda.
Samuel mengatakan anaknya juga sudah berencana akan melanjutkan pendidikannya hingga jenjang S2 di empat yang sama, Universitas Terbuka. Keluarga pun mendukung cita-cita mendiang anaknya itu.
Di mata dekan Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial Ilmu Politik UT, Sofjan Arifin, Brigadir J dikenal sebagai sosok yang cerdas selama menjadi mahasiwa di UT. “Terlepas dari kasus FS, dia memang memiliki kecerdasan. Jadi ada korelasi yang positif dengan pekerjaan sebagai ajudan,” kata Sofjan kepada wartawan di UT, Selasa (23/8).
Selain itu, Sofjan menilai Brigadir J merupakan sosok yang jujur selama menjadi mahasiswa di UT. Bahkan dikenal sebagai sosok yang berani. “Almarhum berani dan jujur. Karena kompetensi kami di mata kuliah juga mengukur kejujuran,” ungkap Sofjan.
Sofjan juga mengaku salut atas kegigihan Brigadir J dapat menyelesaikan jenjang pendidikan sarjananya. “Seorang polisi berpangkat Brigadir, punya tekad kuat meneruskan pendidikan. Salut,” imbuhnya.