KABARKALIMANTAN1, Jakarta – Ketum PSSI Mochamad Iriawan yang biasa disapa Iwan Bule mendapat desakan mundur buntut Tragedi Kanjuruhan. Dirinya menjawab dengan senyuman. Valentino Simanjuntak, saja tahu mengelspresikan rasa malu dan simpati, dengan mundur sebagai host yang biasa memandu BRI Liga 1.
“Saya merasa prihatin dan sedih. Itumengakibatkan semangat dan hasrat untuk berpartisipasi dalam program BRI Liga 1 2022/2023, sudah pada titik terendah dalam karier saya sebagai host dan komentator program sepak bola nasional,” ujar Valentino.
“Hilangnya semangat tersebut akan berdampak pada kontribusi saya, yang takkan lagi bisa maksimal seperti sedia kala. Saya menyampaikan pengunduran diri sebagai host dan komentator program BRI Liga 1 2022/2023, terhitung sejak 2 Oktober 2022.”
Apakah contoh dari Valentino diikuti Iwan Bule, juga Akhmad Hadian Lukita, Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru atau PT LIB? Keduanya dianggap paling bertanggung jawab atas Tragedi Kanjuruhan.
Menanggapi desakan tersebut, ternyata Iwan Bule tak ambil pusing. Ia mengaku tak mempermasalahkan adanya desakan tersebut. Hal ini ia sampaikan saat berada di Mapolres Malang.
“Ooo. Apa namanya, desakan ya. Semua orang bisa bicara apa saja ya,” kata Iwan Bule lalu tersenyum saat ditanya wartawan, Senin (3/10/2022). “Yang jelas, saat ini saya fokus dalam penanganan korban Tragedi Kanjuruhan.”
Iwan Bule sendiri langsung meninggalkan Polres Malang bersama Menpora, Zainudin Amali dengan mobil Toyota Alphard bernopol RI 49. Tragedi Kanjuruhan menjadi duka kelam bagi sepakbola Indonesia dan dunia. Sebanyak 125 Korban jiwa meninggal dunia setelah laga Arema FC vs Persebaya, Sabtu (1/10) malam WIB di Stadion Kanjuruhan.
Pemerintah sudah membentuk tim khusus untuk menginvestigasi Tragedi Kanjuruhan agar diusut tuntas. Kronologi sementara berdaskan penuturan saksi mata dan kepolisian, para suporter masuk ke lapangan kemudian ricuh dengan petugas keamanan.
Gas air mata ditembakkan, sampai ke arah tribun. Para suporter yang terjebak karena pintu-pintu stadion yang terkunci akhirnya sesak nafas, terhimpit, pingsan, sampai meninggal dunia.
Pemerintah langsung membuat Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan. Nantinya, hasil laporannya akan dilaporkan kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Pidana PSSI dan PT LIB
Menko Polhukam Mahfud MD, selaku ketua TGIPF Tragedi Kanjuruhan, kemudian ditanya perihal kemungkinan polisi memeriksa pejabat PSSI, PT LIB, hingga manajemen klub. Mahfud MD menilai itu sudah masuk projusticia.
“Apakah Ketum PSSI, Dirut LIB hingga manajemen akan dipanggil itu sudah teknis projusticia siapa yang perlu diperiksa kepolisian atau tidak untuk sekarang terserah Polri.” papar Mahfud dalam jumpa pers virtual pada Senin (3/10/2022).
“Untuk selanjutnya nanti tergantung pertemuan tim. Kalau ada sesuatu yang mengarah ke tindak pidana, pasti akan diperiksa siapa pun,” ujarnya.
PSSI sendiri tak masuk dalam TFIPF Tragedi Kanjuruhan bentukan Pemerintah. PSSI tengah membuat investigasi sendiri, yang dikepalai Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule.
Menurut Pakar Hukum Pidana Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) bisa saja terancam pidana atas Tragedi Kanjuruhan.
“Pidana bisa diproses terhadap personil panitia dan penanggung jawab keamanan, serta personil PSSI yang bertanggung jawab dalam pertandingan itu,” ujar Fickar, Senin (3/10/2022).
Kelalaian yang berakibat fatal hingga menyebabkan kematian (penembakan gas air mata-Red), menurut Fickar bisa dijerat dengan pasal 359 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Namun Aremania tak puas dengan jerat pasal itu. Termasuk Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat, dicopot Kapolri. “Petinggi PSSI dan Direktur PT LIB, serta TV broadcaster, harus ikut bertangggung jawab. Mereka yang memaksakan pertandingan malam demi rating, walau sudah disarankan sore. Ditolak,” ujar Ferli.