KABARKALIMANTAN1, PALANGKA RAYA – Kericuhan terjadi saat aksi demo Gerakan Rakyat Merdeka (Geram) Jilid 3 yang dilakukan puluhan mahasiswa di Kantor Gubernur Kalteng, Senin (13/11/2022). Dua petugas Satpol PP dan tiga mahasiswa terluka dalam bentrok yang terjadi.
Memulai aksi sekitar pukul 15.00 WIB, massa yang berjumlah lebih banyak dari aksi jilid 2 langsung dihadang petugas pengamanan dari kepolisian dan Satpol PP Kalteng di Jalan G Obos Palangka Raya.
Kali ini massa tidak melakukan orasi, hanya meminta kepada kepolisian agar memfasilitasi bisa bertemu dengan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran.
Tak mendapat jawaban yang jelas, massa kemudian berpindah ke pintu gerbang depan Jalan RTA Milono. Upaya paksa masuk dilakukan mahasiswa dengan saling dorong gerbang bersama petugas pengamanan.
Sekitar pukul 16.00 WIB, massa kemudian dipersilakan masuk setelah pintu gerbang dibuka oleh personel kepolisian. Beberapa saat menunggu tanpa ada kepastian ditemui gubernur, massa kemudian beranjak masuk lebih dalam ke lingkungan kantor gubernur.
Kericuhan akhirnya pecah setelah massa mencoba menurunkan bendera merah putih yang berkibar di halaman kantor.
Aksi bentrok dengan satpol PP yang mencoba menghalangi niatan mahasiswa tak terelakkan. Dua mahasiswa dan satu mahasiswi harus mengalami luka setelah terinjak dan dipukul. Sedangkan dua satpol PP harus dilarikan ke rumah sakit setelah pingsan karena menerima tendangan di dada.
Enrico, salah satu mahasiswa yang menjadi korban mengatakan jika saat itu dirinya menerima perlakuan keras dari aparat satpol PP. Dirinya ditendang dan dipukul hingga mengalami luka di bagian kepala dan kaki.
“Saya waktu itu tidak ada memukul, malah jadi korban dipukul dan ditendang. Saya akan laporkan terkait kejadian ini,” ucapnya.
Massa akhirnya beranjak tenang dan menarik mundur diri setelah personel kepolisian turun tangan meredakan aksi.
Hingga berita ini diturunkan, tidak ada keterangan resmi dari pemerintah Provinsi Kalteng terkait insiden tersebut.
Pantauan Kabar Kalimantan1, Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran sebenarnya sudah datang dan bermaksud untuk menemui massa. Namun massa tak bergeming dengan panggilan dari gubernur dan memilih beranjak pergi. (TING)
