Indonesia

Datangi PSSI, APPI Tanya Nasib Pemain dan Liga

KABARKALIMANTAN1, Jakarta – Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) datang memenuhi undangan di kantor PSSI, Selasa (8/11/2022). Mereka mempertanyakan nasib Liga 1 2022/2023, dimana sejumlah pemain anggota APPI beredar di sana.

APPI yang dipimpin Ketua Umum Andritany Ardhiyasa (kiper Persija) bersama beberapa anggotanya, disambut langsung oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan. Hadir pula dalam pertemuan itu Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi dan Direktur Operasional Liga Indonesia Baru, Sudjarno.

“Terima kasih banyak Pak Ketum, kita sudah diundang. Di sini kami menyampaikan bagaimana langkah-langkah selanjutnya agar liga atau kompetisi berjalan,” kata Andritany. “Ini menyangkut hidup para pemain. Kalau kondisi begini terus, liga tidak jalan, akan menjadi masalah baru.”

Kendati turut berduka dengan Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang, Andritany berharap kompetisi bisa berjalan kembali. Tentu dengan dukungan penuh pihak keamanan agar insiden pascalaga Arema vs Persebaya tak terulang kembali.

Mochamad Iriawan alias Iwan Bule atau Ibul mengaku punya keinginan yang sama dengan APPI. Ibul berjanji akan menjalin komunikasi dengan pemerintah untuk mempercepat kompetisi bergulir kembali.

“Terima kasih teman-teman sudah datang ke PSSI. Saya berharap kita akan terus tetap berkomunikasi, dan kita semua sama-sama berharap kompetisi bisa terus bergulir secepatnya,” kata Iriawan.

“Mengenai kompetisi, saya terus berusaha, agar bisa berjalan. Komunikasi dengan pemerintah terus berjalan. Terakhir tadi di Komisi X dan besok juga di Komisi III. Saya akan sampaikan, agar pemerintah memperhatikan kompetisi di Indonesia. Saya tidak akan berhenti berusaha.”

“Pemerintah kan mengizinkan liga berputar, dengan catatan, penuhi rekomendasi TGIPF. Salah satunya, semua Exco mundur. Bikin KLB itu ndak sulit. Yang sulit kan mau mundur atau tidak. Ini tanggung jawab moral. Kata Pak Mahfud MD, mereka ini amoral,” ujar pejabat pemerintah eselon 2 di Kemenkumham, yang enggan disebut namanya.

Sebelumnya APPI dan para pemain merespons negatif sikap Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) yang merekomendasikan PSSI untuk membekukan seluruh aktivitas pertandingan sepak bola usai Tragedi Kanjuruhan.

“Bekukan seluruh aktivitas kompetisi sepakbola sampai dilakukan standarisasi yang substantif terhadap seluruh match komisioner seperti officer, dan perangkat pertandingan lain, seusia aturan FIFA, AFC dan PSSI,” kata Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, Rabu (2/11).

“Andai ada kapal tenggelam, yang tewas 400 orang, apa lantas seluruh kapal di Indonesia tak boleh beroperasi? Perbaikan dan evaluasi wajib dilakukan, tapi hidup jalan terus. Tinggal usut yang bertanggung jawab, liga harus bergulir lagi,” komentar Ryan Dealova, salah satu pendiri Pasoepati Jakarta.

PR Ibul di DKI

Pekerjaan Rumah (PR) Ibul selain Tragedi Kanjuruhan yang jadi isu internasional, masih banyak. Salah satu yang krusial, soal suksesi Aspov PSSI DKI Jakarta yang berlarut-larut.

Setelah masa jabatan Ketum Asprov PSSI DKI terdahulu (Uden Kesuma Wijaya) dan seluruh jajaran Exco habis, mereka tak bisa membuat laporan pertangging-jawaban. Saat itu digelar Kongres Biasa, memilik Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan (KP-KBP).

Tak jelas alasannya, Haruna Sumitro yang ditunjuk sebagai Plt. Ketum Asprov DKI, membuat kongres baru, memilih KP dan KBP. Beredar dugaan, ia ingin mengugurkan satu-satunya calon yang mendaftar dan didukung mayoritas voter, H. Syahrial. Hingga deadline, taka da pendaftar Calon Ketum.

Dugaan ingin menjegal Syahrial dibantah Haruna. Selanjutnya kongres baru digelar, dipilih KP dan KBP baru. Benar saja, KP mengugurkan Syahrial. Ia lantas melakukan banding. Oleh KBP banding diterima.

Syahrial masuk bursa bersama pendaftar Caketum baru, Vivin Cahyani (Exco PSSI dan Exco PSSI era Uden), juga Ferry Paulus (PT LIB), Galih Kartasismita (Akademi Asiana, adik Agus Kartasasmita Menteri Perindustrian).

Haruna marah pada KBP yang meloloskan Syahrial, lalu ia mundur sebagai Plt Ketua Asprov PSSI DKI. Dalam daftar alasan, disebutkan jika KBP meloloskan orang yang dicurigai memalsukan data, tanpa menyebut nama.

“Sebenarnya gentle saja sebut nama Syahrial. Tuduhan harus jelas dan dibuktikan. Jika tak terbukti, kan bisa digugat balik. Saya dengar Ketum PSSI belum menyetujui permintaan mundur Haruna. Dia seperti melakukan pembiaran di Asprov DKI. Kami akan segera melakukan action. Biar sekalian media tahu. Tunggu saja,” ujar Rinto Setiawan, Ketua Aliansi Pecinta Sepakbola Jakarta (APSJ).

Rinto berharap Ibul bisa mengendalikan Exco-nya agar lebih mawas diri. Bukan malah menambah masalah. “Oh ya Vivin dan Ferry mestinya mundur. Dobel-dobel jabatan saat PSSI sedang ditimpa musibah. Laporan pertanggung jawaban saja tak dibuat. PT LIB jug sedang disorot. Biarkan KLB DKI Jakarta berlangsung fair. Siapapun yang menang itu pilihan voter, kita dukung. Jangan main jegal demi ambisi pribadi,” imbuh Rinto.

Rinto dikenal sebagai mantan Sekretaris PSSI Jakarta Utara dengan 3 ketua berbeda, yakni Sutrisno, Maman Firmanfsyah, dan Andyka, 2 nama terakhir anggota DPRD DKI. Selain itu Rinto pernah menjabat Manajer Persitara di Piala Kemerdekaan.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Most Popular

To Top
error: Content is protected !!